![]() |
Pelukis ternama Rembang, Abdul Chamim melukis “Nyelurit Tikus” di Rembang Expo 2012, Selasa (3/7) malam. (Foto: Puji) |
KOTA – Aksi saweran untuk pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mengalir dari sejumlah daerah di Tanah Air.
Selasa (3/7) malam, giliran pegiat antikorupsi dari Lembaga Studi Pemberdayaan Masyarakat (Lespem) Rembang, Komunitas Seni Kethek Ogleng Rembang, serta pelukis ternama Kota Garam, Abdul Chamim, mengumpulkan saweran antara lain dengan melelang lukisan yang digarap secara “live” di Rembang Expo 2012.
Senyampang menanti penyelesaian lukisan yang digarap selama 17 menit tersebut, lantunan sajak dan puisi yang dibawakan oleh pecinta seni Rembang mampu menyedot perhatian pengunjung pameran malam itu.
Pengunjung tampak antusias melihat aksi melukis secara spontan, aksi teatrikal, serta baca puisi oleh sejumlah pegiat komunitas Seni Kethek Ogleng Rembang.
Koordinator Lespem Rembang, Bambang Wahyu Widodo menuturkan, aksi tersebut digelar untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Rembang terhadap KPK yang selama ini menjadi satu-satunya benteng terakhir pemberantasan korupsi di negeri ini.
“Korupsi dengan berbagai modus semakin merebak di negeri ini. Dukungan yang diberikan kepada KPK dinilai bisa membantu lembaga tersebut lebih lurus dan maksimal dalam menjalankan tugas-tugas mereka menjaga negeri ini dari korupsi,” ujarnya berapi-api.
Menurut Bambang, sudah semestinya publik mendorong KPK agar terus berani bergerak efektif menuntaskan kasus-kasus yang merugikan negara ini.
“Upaya melemahkan KPK harus dilawan. Korupsi telah menyengsarakan rakyat di negeri ini,” tegas dia.
Abdul Chamim yang juga pemilik Padepokan Seni “Gentong Miring” menambahkan, sengaja ia membuat lukisan bergambar tangan kekar memegang celurit dan membabat tikus.
“Siratan dari lukisan ini adalah KPK sebagai “tangan” rakyat dalam pemberantasan korupsi negeri ini agar semakin tajam dan berani untuk menguak kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh “tikus-tikus” di negeri ini,” terangnya.
Ia menyebutkan, penegakan hukum atas kasus tindak pidana korupsi di negeri ini tetap harus terus berjalan. “KPK masih dipercaya rakyat menjadi benteng terakhir penegakan hukum atas koruptor di negeri ini. KPK harus tetap tajam dalam mengungkap segala tindak pidana korupsi,” tegas dia.
Menurut rencana, hasil lelang lukisan yang masih terpampang di pojok timur gerai lukisan “Gentong Miring” di Rembang Expo berikut dana yang dihimpun melalui kotak peduli KPK, akan langsung diserahkan kepada Indonesian Corruption Watch (ICW) untuk diteruskan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. (Puji)
abdul chamim
mak nyus.