SUMBER – Seorang pemuda pengangguran berasal dari Desa Mojoagung, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, dihakimi warga lantaran tertangkap tangan mencuri helm di areal parkir sepeda motor siswa SMA Negeri 1 Sumber, Rabu (8/2) siang.
Saat diperiksa penyidik Unit Reskrim Polsek Sumber, Kamis (9/2), pelaku Muji Hartanto (19) mengaku sudah beraksi di lokasi yang sama sebanyak dua kali dan ia nekat mencuri helm hanya untuk menambah uang jajan dan bersenang-senang dengan teman sebayanya.
Kapolsek Sumber Ajun Komisaris Polisi Bibit AS juga mengungkapkan, pelaku beraksi bersama seorang kawannya, berinisial AR, yang juga masih tetangganya sendiri.
“AR bertugas mengawasi situasi, sedangkan Muji sebagai eksekutor. Namun, meski Muji berhasil ditangkap, AR mampu lolos,” kata dia.
Menurut Kapolsek, setelah pemeriksaan di tingkat kepolisian sektor tuntas, pihaknnya akan memindahkan Muji ke tahanan Mapolres Rembang untuk diproses lanjut.
“Pelaku kami jerat Pasal 363 KUHP, dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara,” kata dia.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sumber, Suhardi mengungkapkan, pencurian helm kerap terjadi di areal parkir sepeda motor siswa di sekolahnya. “Namun, saat kejadian Rabu (8/2) siang itu, satpam sekolah dan siswa mengetahui gerak-gerik mencurigakan seorang pemuda yang mengendap-endap di dekat areal parkir,” kata dia.
Ternyata, tak lama berselang, pelaku diketahui menggondol helm sehingga spontan satpam dan sejumlah siswa meneriakinya maling. Warga sekitar sekolah yang mendengar teriakan itu sontak bergegas mengadang pelaku.
Pelaku akhirnya berhasil ditangkap kemudian diserahkan kepada aparat kepolisian, setelah sempat menerima bogem mentah dari warga dan siswa yang jengah dengan ulah para pencuri helm, kata dia.
Aksi nekat pencuri helm, kata Suhardi, diduga masuk melalui bagian samping sekolahan yang belum dilengkapi dengan pagar keliling. “Saat ini pagar hanya ada di bagian depan, sedangkan di bagian belakang, semuanya belum dipagari sehingga rawan digunakan akses pencuri,” kata dia.
Atas kejadian itu, pihaknya akan meningkatkan penjagaan dan pengamanan sekolah. “Biaya pemagaran keliling tentu akan menghabiskan banyak anggaran sehingga upaya sementara yang bisa kami lakukan hanya meningkatkan kewaspadaan dan mengoptimalkan satpam sekolah,” kata dia.
Seorang siswa SMAN 1 Sumber berasal dari Dusun Bulaksempu Desa Sumber, Joko Margono menyatakan, setelah pencurian helm marak, sebagian siswa memilih membawa helm masuk ke dalam kelas, terutama helm bermerek yang harganya mencapai Rp300.000.
“Belakangan, aksi pencurian helm kembali marak sehingga siswa akhirnya berinisiatif membawa helm mereka masuk ke dalam kelas agar lebih aman,” kata dia. (Puji)
Anonymous
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.