Puluhan Keluarga Korban Abrasi Kalipang Dikucuri Bantuan

Kamis, 7 November 2013 | 14:07 WIB
Camat Sarang, Edi Kiswanto.

Camat Sarang, Edi Kiswanto.

SARANG, MataAirRadio.net – Sedikitnya 50 keluarga korban abrasi di Desa Kalipang dan Sendangmulyo Kecamatan Sarang akan dikucuri bantuan sebesar masing-masing satu juta rupiah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang. Bantuan tersebut menurut rencana akan dikucurkan segera dalam bulan November ini.

Camat Sarang Edi Kiswanto yang ditemui pada Kamis (7/11) pagi menjelaskan, bantuan sosial tersebut dibiayai melalui APBD Perubahan Tahun 2013. Menurutnya, data calon penerima bantuan sudah dilakukan verifikasi oleh pemerintah kecamatan.

Verifikasi bantuan didasarkan pada kartu tanda penduduk calon penerima, agar tidak salah sasaran. Sebelumnya, Pemerintah Kecamatan Sarang mengirimkan data rumah yang rusak akibat terjangan abrasi pada akhir bulan Juli lalu. Edi Kiswanto menyebutkan, penerima bantuan paling banyak dari warga Desa Kalipang.

Camat Sarang menambahkan, bantuan sosial diarahkan untuk rehabilitasi secara ringan rumah yang diterjang abrasi. Karena itu, sifat bantuan tersebut sebatas stimulan atau pengungkit saja.

Sejauh ini, pemerintah kecamatan belum melihat mendesaknya relokasi sebagian rumah penduduk sebagai penyikapan abrasi. Edi Kiswanto menjelaskan, ombak besar datang tidak setiap hari alias saat musim timuran saja.

Menurutnya, jika tembok atau tanggul penangkis gelombang sudah kelar dibangun, warga di daerah rawan abrasi seperti di Desa Kalipang, Sendangmulyo, Karangmangu, dan Sarangmeduro, sudah relatif aman. Saat ini, bangunan pemecah ombak nyaris selesai dikerjakan dan diyakini bisa mulai berfungsi pada akhir 2013.

Sementara itu, mengenai pengucuran bantuan sosial kepada para korban abrasi, Kepala Dusun Kalipang Sunipan mengaku belum mengetahui verifikasi yang dilakukan terhadap warga. Namun dia berharap, bantuan tersebut segera tersalurkan mengingat sebagian rumah yang rusak belum sepenuhnya diperbaiki.

Dia membenarkan, pembangunan tanggul penangkis gelombang hampir selesai. Namun Sunipan mengaku tidak cukup yakin desa setempat bakal benar-benar bebas dari abrasi. Hal itu mengingat ombak, kadang datang lebih besar dari perkiraan warga. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan