REMBANG, MataAirRadio.net – Jalur Pantura Kota Rembang macet total, sejak Kamis (15/8) pagi hingga siang. Antrean armada angkutan barang membentang hingga setidaknya empat kilometer. Kemacetan arus dipicu oleh kirab tradisi Syawalan yang diikuti oleh warga Tasikagung dan Tanjungsari Kecamatan Rembang.
Upaya mengantisipasi kemacetan sebenarnya sudah dilakukan Satlantas Polres Rembang dengan mengalihkan lintasan kendaraan pribadi melalui jalur alternatif. Namun tumpah ruah ribuan warga dari berbagai daerah yang ingin menyaksikan kirab, membuat kemacetan tak terhindarkan.
Acara kirab bernuansa dangdutan keliling itu memang menarik perhatian masyarakat. Apalagi, artis dangdut terkenal, Rena KDI juga tampak di antara kirab. Sejumlah warga dari luar daerah seperti Kudus, Blora, Pati, serta Grobogan datang untuk menyaksikan momen tahunan itu.
Ardian, Heru, dan Abrik misalnya. Tiga pemuda asal Bae Kudus ini mengaku hampir selalu datang menyaksikan kirab tradisi Syawalan di Rembang. Selain ingin menyaksikan keramaian, mereka memanfaatkan momen Syawalan di Rembang untuk berburu foto dan mengunjungi sejumlah objek wisata. Namun, di balik ketertarikannya, mereka berharap ke depan peserta lebih tertib dengan tidak melakukan aksi minum miras sepanjang kirab.
Sebagaimana tahun lalu, kirab tradisi Syawalan tahun ini memanfaatkan rute mulai Tasikagung kemudian memotong Jalur Pantura untuk menyusuri sepanjang Jalan Wahidin dan tembus Perempatan Jaeni. Kirab dilanjutkan melintasi kawasan jalan menuju Tugu Lilin dan kembali menyusuri Jalur Pantura sebelum kembali ke Tasikagung.
Namun meski macet, antusias sebagian warga untuk tetap menyaksikan kirab tetap tidak terbendung. Taufiqurrahman, warga Labuhan Kidul Kecamatan Sluke mengaku nekat menerobos kemacetan, agar anak dan istrinya bisa menyaksikan tradisi Syawalan.
Selain menyaksikan kirab, Taufiq mengaku tidak lupa mengajak keluarganya untuk menghibur diri dengan bermain ke Taman Rekreasi Pantai Kartini. Ke depan, ia berharap agar pihak terkait, memikirkan cara mengalihkan lalu lintas armada angkutan berat melalui jalur alternatif.
Sementara itu, arus balik pemudik menuju Jakarta dan sekitarnya dari arah Surabaya terpantau memanfaatkan jalur alternatif. Beberapa polisi ditempatkan di sejumlah titik persimpangan menuju jalur alternatif, diantaranya di kawasan Perempatan Galonan, Pertigaan Jeruk, dan Pertigaan Pasar Pentungan. Jalur alternatif Rembang-Sumber menuju Pati misalnya, terpantau ramai lancar. (Pujianto)
Tinggalkan Balasan