“Kelangkaan pasokan pupuk di kabupaten ini bukan lantaran kenaikan harga urea bersubsidi dari Rp1.600 per kilogram menjadi Rp1.800, sebab persediaannya masih sangat aman. Hanya, kelangkaan pupuk ini akibat kebingungan di tingkat distributor menyusul perubahan pemasok dari PT Pusri ke PT Petrokimia Gresik,” kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang, Suratmin, di Rembang, Jumat.
Ia mengemukakan kelangkaan pupuk memang terjadi setidaknya di wilayah Kecamatan Pamotan, namun setelah ditelusuri, kekosongan stok itu akibat adanya gangguan komunikasi antardistributor.
Suratmin menjelaskan, sebelum September 2011, pupuk urea bersubsidi dipasok PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dan didistribusikan oleh tiga distributor kepada kelompok-kelompok petani di daerah itu sebagaimana Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Ketiga distributor tersebut, kata dia, masing-masing KUD Rukun Santosa, CV Sumber Pangan, dan CV Kurnia. Sementara, saat itu, PT Petrokimia Gresik mendistribusikan pupuk bersubsidi nonurea melalui lima distributor, yakni CV Yunita Jaya, CV Fortuna, CV Barokah lestari, CV Kasri Mubarok, dan CV Kurnia.
“Setelah penyaluran pupuk urea bersubsidi diambil alih PT Petrokimia Gresik per September 2011, muncul lah pertanyaan, apakah distribusi pupuk urea bersubsidi tetap dilakukan tiga distributor lama atau juga bisa dilakukan oleh distributor PT Petrokimia Gresik. Ini yang menghambat kelancaran distribusi,” kata dia.
Ia juga mengatakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani sepanjang Januari 2012, pihak PT Petrokimia Gresik sudah siap memasok sebanyak 2.850 ton pupuk sehingga petani tidak perlu khawatir kelangkaan pupuk bakal berlanjut.
“Ketika penataan distributor ini sudah beres, pasokan pupuk ke petani akan kembali lancar,” kata dia.
Menanggapi persoalan kelangkaan pupuk di awal tahun ini, Sales Supervisor Wilayah Jateng III (Blora, Rembang, Pati, Kudus Jepara) PT Petrokomia Gresik Kris Suwanto Basuki mengatakan, pupuk urea bersubsidi yang dipasok oleh pihaknya akan didisdistribusikan baik oleh distributor dari PT Petrokimia maupun eks PT Pusri.
“Hanya saja masih perlu penataan ulang terkait daerah mana saja yang akan mereka layani. Ini lah yang masih kita bahas. Yang jelas kekosongan pupuk akan kami atasi secepatnya melalui distributor dan pengecer terdekat di wilayah masing-masing petani,” kata dia. (Puji)
Tinggalkan Balasan