Industri Besar Hanya Tempati Tiga Kecamatan

Kamis, 3 Mei 2012 | 09:46 WIB


REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang mengatur kawasan bagi industri besar yang hendak masuk ke daerah itu. Zonasi penempatan investasi industri besar di Kabupaten Rembang tersebar di tiga kecamatan masing-masing Kota Rembang, Sluke, dan Gunem.

Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang Hamzah Fatoni, Kamis (3/5) menjelaskan zonasi industri besar tersebut tidak berada di satu kawasan terpadu. Pasalnya, melihat tren investasi di kabupaten itu, pola pemanfaatan lahannya cenderung terpisah.

“Melihat tren investasi di Kabupaten Rembang, tidak mungkin investasi industri dilokalisasi pada satu lahan terpadu. Karena itu kami tengah membuat telaah zonasi industri besar di tiga wilayah tersebut,” jelas Hamzah.

Sekda menyebutkan, lahan yang disediakan untuk zonasi industri besar mencapai 869 hektare. Lahan seluas itu tersebar masing-masing di Kecamatan Kota Rembang (173 hektare), kawasan industri Sluke (491 hektare), dan kawasan industri Gunem yang khusus diperuntukan untuk pertambangan seluas 205 hektare.

“Kawasan industri besar di Kecamatan Rembang akan dipusatkan di Desa Pasarbanggi, sedangkan kawasan industri di Kecamatan Sluke berada di Desa Trahan dan Leran seluas 291 hektare dan Desa Sendangmulyo seluas 200 hektare,” terang dia.

Hamzah mengemukakan, penentuan kawasan zona industri ini sudah ditetapkan melalui Perda Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Rembang.

“Nantinya pengajuan izin industri baru tidak diperbolehkan menyalahi peruntukan zonasi wilayah tersebut,” tegas dia.

Ia juga mengatakan, dari pengamatannya, para pengusaha sudah mulai mengintip peruntukan lahan sesuai Perda RTRW sebelum mengajukan izin di lokasi mana untuk bisa disetujui.

“Semua permohonan perizinan dikoordinasikan dengan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah. Khusus untuk industri menengah, akan diarahkan di lahan sepanjang koridor Pantura seluas 8.864 hektare,” katanya menyebutkan.

Hamzah menambahkan, keberadaan Pelabuhan Umum Nasional (PUN) Sluke akan menjadi infrastruktur pendukung bagi kawasan industri. “Saat ini tengah dibangun dermaga khusus untuk pengiriman hasil industri di bagian timur pelabuhan untuk menunjang kawasan-kawasan industri tersebut,” kata dia. (Puji)




2 comments
  1. dony prayogo

    Mei 3, 2012 at 10:08 am

    kabeh iku lemahe sopo leh sing akeh ning kono. kok sajak sing duwe wong liyo. wong cilik ngene iki yo mok iso delok industri iku mengkone piye. lha wong lemahe wis podo pindah sing duweni. paling-paling rakyat mok podo iso nyawang polahe sinh podo nguasani lemah iku. syukur2 iso diparingi panggonan dadi kuli. sejahterane poro kuli sing wis kebacut ktlangan tanah sing podo dituku wong sing duwe kuasa ln duwe duik.

    Reply
  2. syarif sale

    Mei 3, 2012 at 11:02 pm

    Zonasi Industri bukan kapling ekonomi para penipu, penjajah dan penindas rakyat!
    ZOnasi indutri adalah ruang bagi tumbuhnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

    betul. pembangian zonasi indsutri kok berdasarkan penguasaan lahan, nota bene semua lahan di tiga lokasi itu sudah dikuasai oleh satu dua orang yang penguasa juga pengusahanya. zona industri yang elitis dan sangat merusak lingkungan. sama sekali tidak memiliki basis ekonomi lokal yang berjangka panjang, tidak mencerminkan penguatan ekonomi rakyat dan sama sekali tidak mendidik. zonasi industri itu lebih tepat penguasaan dan monopoli sumber daya ekonomi oleh segelintir orang. dan jauh bertentangan dengan semangat pasal 33 UUD 1945/.

    mari kita lawan pembagian zonasi industri yang syarat dengan pamrih dan penguasaan oleh satu dua orang yang nota bene penguasa pengusaha di Rembang. pembagian zonasi ini lebih sebagai upaya penjajahan rakyat oleh penguasa yang jeruk makan jeruk dan mengganti dan menghancurkan ekonomi kerakyatan menadi ekonomi konglomerasi.

    Mari selamatkan Rembang kita mulai dari memperebutkan ruang industri untuk publik dan masyarakat kecil lokal bukan para penipu dan penindas rakyat yang menggunakan aji mumpung!!

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan