Hendak Ngamar, Kakek Tewas Di Lobi Hotel

Minggu, 30 September 2012 | 12:17 WIB
Jenazah Mahali Siran (64) saat disemayamkan di kamar mayat RSUD dr R Soetrasno Rembang, Ahad (30/9) petang. (Foto: Pujianto)

LASEM, mataairradio.net – Seorang kakek berusia 64 tahun, Mahali Siran, tewas mendadak saat hendak memesan sebuah kamar di Hotel Wijaya Lasem, Ahad (30/9), sekitar pukul 15.45 WIB.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun mataairradio.net, korban yang diketahui bertandang ke hotel dengan menggunakan sepeda motor itu, merupakan warga RT 3 RW 1 Desa Pandean Kecamatan Rembang.

Sesudah memarkir kendaraannya, Mahali hendak memesan satu kamar kepada resepsionis hotel. Namun entah kenapa, baru sampai di lobi, korban tiba-tiba mengalami kejang-kejang dan meninggal dunia sebelum sempat di bawa ke rumah sakit.

“Kami masih mendalami penyebab secara pasti kakek ini meninggal. Apakah akibat obat-obatan atau karena penyakit, belum bisa kami simpulkan,” terang Kapolsek Lasem AKP Isnaeni saat ditemui di kamar mayat RSUD dr R Soetrasno Rembang.

Pada diri kakek tersebut, kata AKP Isnaeni, ditemukan dompet, cincin, dan jam tangan. “Kami bawa ke rumah sakit ini untuk keperluan autopsi. Kami juga tengah meminta keterangan saksi-saksi, termasuk resepsionis hotel setempat,” kata dia.

Sementara itu, Menantu Mahali, Supriyo yang mendapat kabar dari pihak kepolisian, mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya ayahnya di Hotel Wijaya Lasem.

“Saya tidak habis pikir, kenapa Bapak sampai ke hotel di Lasem. Sebab sepengetahuan saya, Bapak itu banyak di rumah. Jika pun keluar, paling sekadar di warung kopi saja,” katanya.

Supriyo mengaku tidak tahu secara pasti penyebab ayahnya meninggal, namun ia menyebutkan ayahnya kerap kali mengeluhkan sakit asam urat saat di rumah.

“Kalau soal penyakit, Bapak memang punya riwayat penyakit asam urat. Namun, saat berangkat dari rumah pagi tadi, ia tidak mengeluh apa-apa dan masih tampak bugar,” tuturnya. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan