Harga Lelang Gula Remuk, Petani: Stop Gula Rafinasi

Minggu, 29 September 2013 | 10:42 WIB
Truk pengangkut tebu di Rembang.

Truk pengangkut tebu di Rembang.

SULANG, MataAirRadio.net – Harga lelang gula di tingkat pabrik saat ini, oleh petani disebut sedang remuk. Harga lelang gula terakhir hanya berada di kisaran Rp9.400 per kilogram. Angka ini berada jauh di bawah harga pada tahun lalu yang bisa mencapai Rp10.500 per kilogram.

Ketua Koperasi Petani Tebu Rakyat Rembang Maryono mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak dan masuknya gula rafinasi atau gula mentah, baik dari dalam maupun luar negeri, menjadi biang remuknya harga lelang gula.

Petani menjadi serba direpotkan, sebab mereka tidak bisa seenaknya memasok tebunya ke industri gula merah. Pemerintah memaksa para petani tebu untuk turut mendukung swasembada gula nasional. Nasib petani tebu pun menjadi tidak lebih baik pada tahun ini akibat tingkat rendemen yang turun. Tahun ini, rendemen tebu berada di bawah tujuh persen, padahal tahun lalu bisa 8,5 persen.

Sebenarnya, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Rembang belum lama ini madul ke Pemerintah Pusat untuk menekan kucuran gula rafinasi dan gula impor.

Menurut Maryono yang juga Ketua APTRI Rembang, buat apa Pemerintah mengimpor gula mentah, jika saat ini petani sedang menikmati musim giling. Akan lebih baik jika penyerapan gula dalam negeri dimaksimalkan.

Pihaknya memperingatkan Pemerintah agar tidak membiarkan komoditas tebu bernasib sama seperti kedelai. Tanaman kedelai ditinggal petani, gara-gara Pemerintah gagal melindunginya.

Saat ini, di Rembang, masih ada sekitar 3.000 hektare tebu rakyat yang belum dipanen. Sedangkan sudah 4.000 hektare tebu rakyat yang masuk ke pabrik gula, baik di Rendeng Kudus, Trangkil dan Pakis Pati, serta Cepiring Kendal. Produksi rata-rata lahan tebu di Rembang mencapai 70 ton per hektare.

Gula rafinasi eceran bocor ke sejumlah pasar tradisional di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Hasil penyisiran Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menemukan ada tiga hingga empat merek gula yang masih beredar di pasar. Dua merek diantaranya; gula rafinasi bermerek PT Duta Sugar Internasional asal Banten dan PT Dharmapala Usaha Sukses yang berlokasi di Cilacap dan Solo Jawa Tengah. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan