Bayi Diduga Hasil Hubungan Gelap, “Dibuang” di Rumah Sakit

Kamis, 13 September 2012 | 10:14 WIB

Ilustrasi.

REMBANG, mataairradio.net – Jabang bayi berjenis kelamin laki-laki dengan panjang 40 centimeter dan berat hanya 1,2 kilogram yang ditinggalkan begitu saja oleh keluarganya saat dalam kondisi kritis pada 6 September lalu, akhirnya meninggal dunia, Kamis (13/9) pagi.

Kepala Bidang Pengembangan dan Informasi RSUD dr R Soetrasno Rembang, Giri Saputra kepada mataairradio.net mengatakan, kejadian itu lumayan membuat pusing pihaknya lantaran saat dinyatakan telah mati, tidak ada satu pun keluarga pasien yang bisa dikonfirmasi.

Ia membeberkan, kejadian bermula saat ada dua orang pria datang ke rumah sakit pelat merah itu dengan membawa bayi baru lahir (jabang bayi, red.) dalam kondisi mengenaskan, 6 September 2012.

Saat itu, kata Giri, dua orang pria yang mengaku bernama Mujiono dan Munir, merujuk jabang bayi berjenis kelamin laki-laki ke rumah sakit itu, atas saran seorang bidan di Batangan, Pati.

“Ketika petugas kami meminta kartu identitas dari keduanya, mereka mengaku tidak membawa. Mereka hanya mengatakan bayi itu anak Diana Sari, warga Desa Bumimulyo, Kecamatan Batangan, Pati,” kata Giri mengutip penuturan salah satu dari kedua pria misterius itu.

Hanya, karena alasan kemanusiaan, kata Giri, tim medis pun langsung melakukan penanganan dengan merawat bayi itu di Ruang Peristi RSUD dr R Soetrasno Rembang.

Sampai sehari sebelum bayi itu meninggal, sebenarnya masih terlihat keluarga pasien yang menunggui di Ruang Peristi. Namun ketika dikabarkan meninggal, mereka tiba-tiba menghilang, kata Giri menambahkan.

“Petugas mencoba menghubungi nomor yang ditinggalkan, tapi tak berhasil,” katanya.

Melihat gelagat kurang baik keluarga pasien, pihak rumah sakit menduga bayi itu merupakan hasil hubungan di luar nikah. Dugaan itu dikuatkan dengan keterangan yang diperoleh pihak rumah sakit, bahwa bayi tersebut lahir saat usia kandungan baru 26 minggu (6,5 bulan).

Giri mengungkapkan, sebelum kedatangan pasien bayi itu, pihak rumah sakit sempat didatangi anggota Polsek Kaliori. Anggota polisi itu menanyakan apakah ada seorang perempuan di bawah umur yang melahirkan di rumah sakit. Dikabarkan perempuan itu masih berstatus pelajar di salah satu SMK di Kota Rembang.

Pelajar putri itu diketahui sudah tak pulang ke rumah selama sekitar lima hari.

“Saat itu kami bilang tidak ada. Namun setelah kejadian ini, kami menduga bayi itu ada kaitannya. Apalagi jika dihitung tanggal kelahiran dan kaburnya pelajar putri itu, waktunya hampir bersamaan,” katanya.

“Mengenai jasad bayi ini, jika dalam dua hari tidak ada keluarga yang mengambil, terpaksa kami makamkan sesuai peraturan rumah sakit,” sambungnya. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan