Batangan-Juana Macet, Jalur Alternatif Dikeluhkan

Rabu, 6 Juni 2012 | 08:03 WIB


KOTA – Dampak kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan Batangan-Juana, Pati akibat perbaikan jalan di jalur itu merembet hingga Rembang. Berdasarkan pantauan, Rabu (6/6), kemacetan telah memaksa puluhan truk dan kendaraan pribadi serta bus antarprovinsi memilih melintasi jalur alternatif di Rembang.

Jalur alternatif yang dilintasi itu antara lain jalur Rembang-Sumber, baik yang melalui Landoh maupun Pasar Pentungan. Namun, lantaran kondisi jalan di jalur alternatif itu relatif sempit, apalagi mengalami kerusakan parah di banyak titik, lalu lintas pun tidak lancar.

Bahkan, kendaraan sempat menumpuk di kawasan selatan Lapangan Siman, Sendangagung, Kecamatan Kaliori (dari arah Pasar Pentungan) dan di kawasan dekat Pertigaan Ngebrak Tlogotunggal Sumber.

“Saya mendapatkan kabar kalau kemacetan terjadi cukup parah hingga perbatasan Batangan dengan Kaliori (Rembang). Akhirnya, saya memilih mencari dan melewati jalur alternatif. Eh tak tahunya jalan alternatifnya rusak dan relatif sempit jadi harus sabar dan melaju pelan-pelan,” terang Wahid (35), asal Blimbing, Tuban yang hendak bepergian ke Semarang.

Jalur Jaken-Sumber-Rembang atau sebaliknya memang kerap dimanfaatkan pengguna jalan apabila terjadi kemacetan arus lalu lintas di daerah Batangan hingga Juana, Kabupaten Pati yang merupakan Jalur Pantura.

Menanggapi dampak kemacetan jalur Batangan-Juana sehingga memaksa sebagian pengguna jalan untuk melintasi jalur alternatif di wilayah Rembang, Kasatlantas Polres Rembang AKP Dudi Pramudia hanya bisa meminta pengguna jalan untuk bisa bersabar.

“Kami bukannya tak berupaya. Namun yang bisa kami lakukan hanya sebatas berkoordinasi dengan pihak pemborong. Kami bahkan sudah meminta pihak pemborong untuk tidak menumpuk material perbaikan jalan secara asal-asalan sehingga membuat arus lalu lintas menjadi terganggu,” kata dia.

Perbaikan jalan dengan pengecoran itu dilakukan dengan bertahap. Sementara ini pengecoran dilakukan pada sisi kiri jalan, kalau dari arah Surabaya.

Hanya, karena ada banyak material yang ditumpuk di sisi kanan jalan, arus kendaraan dari arah Semarang saja yang cenderung lancar, sedangkan dari arah Surabaya kerap tersendat bahkan seringkali macet.

“Memang ketika terjadi kemacetan, pengguna jalan masih bisa menggunakan jalur alternatif. Namun, perlu dipahami bahwa kualitas jalan di jalur alternatif yang ada di Rembang tidak layak dilintasi kendaraan-kendaraan besar atau yang bertonase berlebihan,” terang dia.

Selain karena kualitas dan luasan jalan yang cenderung sempit, kata Dudi, kondisi jalan alternatif tersebut juga mengalami kerusakan cukup parah. “Tidak hanya di sepanjang Landoh-Sumber, jalur Sumber ke Jaken atau Jakenan juga rusak parah,” katanya menambahkan.

Melihat kenyataan seperti sekarang ditambah dengan ancaman kemacetan yang akan segera menjadi suguhan di wilayah Rembang seiring dengan rencana pembetonan jalur di sejumlah ruas di Pantura Kaliori, Kasatlantas berharap Pemkab Rembang segera melakukan perbaikan setidaknya dengan menambal lubang-lubang jalan di sepanjang jalur alternatif, Rembang-Sumber.

“Ini agar apabila jalur utama (Pantura) macet, jalur alternatif tidak akan mengalami kondisi serupa (macet). Langkah memperbaiki jalur alternatif itu mestinya menjadi yang utama,” tandas Dudi. (Puji)




2 comments
  1. ndasmu!

    Juni 6, 2012 at 11:20 am

    wis persis kaya ora ana negara lan pemerintahan. dinas perhubungan rembang-pati lan sing duwe gawe proyek DPU kaya pada mati kabeh, sing kangelan satlantas dewekan. negara podo dicekel koruptor karo togok-togok buto terong buto cakil gemblung kabeh yo ngene iki. yen weruh duit ijo matane yen ana tanggung jawab kaitane karo nasibe rakyat podo micek mrungkel ning omah!

    mosok macet tumekan puluhan kilo dijarke wae! kerugian milyaran rupiah dan ribuan orang susah karena jalan alternatif tidak bisa jadi alternatif. alias jerumuske wong okeh. dasar wis pada dadi asu-asu jabatan kabeh kowe lur sedulur. lali karo tanggungjawab pengabdianmu! weruhmu mung duik karo jabatan karo wong wedok ayu su asuuuu buntung!!!

    Reply
  2. budi

    Juni 7, 2012 at 5:39 am

    ya betul itu ndasmu! perhubungan rembang weruhe mung duik korupsi sama makelar pegawai. tambah memeke wong wedok! gaweane ra gablak blas, sing penting iso dijak korupsi pelabuhan dan ranjau!

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan