20 Rumah Warga Temperak Dihantam Ombak

Minggu, 5 Februari 2012 | 00:14 WIB


SARANG – Sedikitnya 20 rumah milik warga Dusun Serbung Desa Temperak Kecamatan Sarang dilaporkan terhantam gelombang setinggi 4 meter pada Kamis (2/2). Akibatnya, bagian belakang rumah yang kebanyakan digunakan sebagai dapur luluh lantah dan tidak lagi bisa difungsikan.

Menurut kepala Dusun Serbung, Muhadi (54), gelombang tinggi yang melanda dusunnya sudah berlangsung sepekan yang lalu. Oleh karena itu, Munadi meminta semua warganya, terutama yang tinggal berdekatan dengan pantai untuk rutin melakukan ronda malam mengantisipasi terjadinya gelombang besar susulan.

“Total rumah warga yang mengalami kerusakan berjumlah 20 dan alhamdulilah tidak ada warga yang terluka. Oleh karena itu tiap malam kami rutin melakukan ronda, salah satu tujuannnya adalah mengantisipasi gelombang laut yang datang secara tiba-tiba,” terang Munadi.

Muhadi menjelaskan, sejatinya ancaman abrasi akibat gelombang tinggi terhadap dusunnya sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu. Namun dampak hantaman gelombang, jelas dia, mulai terasa tahun 2009 yang ditandai dengan hilangnya beberapa meter tanah pekuburan dusun.

“Kalau ancaman gelombang sudah berlangsung dari dulu. Namun dampak terparah mulai terasa pada tahun 2009 ketika beberapa meter tanah pekuburan hilang tergulung ombak,” katanya sambil menunjukan bekas tanah kuburan yang sudah hilang terelan gelombang.

Muhadi berharap, pemerintah lebih tanggap akan kondisi yang terjadi pada dusunnya dan segera melakukan langkah-langkah jitu untuk menanggulangi ancaman gelombang laut yang bisa saja datang sewaktu-waktu.

“Saya berharap kabupaten tidak membuang waku dan cepat memberikan bantuan penanggulangan. Secara lebih riil kami mengharapkan bantuan pemasangan pemecah gelombang, baik berupa talut ataupun batu besar sehingga membuat warga di sini merasa lebih nyaman dan aman,” tambah dia.

Sementara itu, rombongan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Kamis siang (2/2) datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan.

Temok Kuswoyo, Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Rembang yang ikut dalam rombongan menyatakan, bahwa pihaknya baru melakukan tahapan survey atau pengecekan terhadap lokasi bencana.

Kuswoyo mengutarakan pihaknya belum bisa menentukan langkah-langkah pasti berkaitan dengan penanggulangan bencana di Dusun Serbung, Temperak. Pihaknya sejauh ini hanya melihat dan mengumpulkan temuan-temuan di lapangan yang nantinya menjadi bahan pertimbangan dalam mengeluarkan kebijakan.

“Kami baru sebatas survey dan belum bisa mengambil kesimpulan apapun berkaitan dengan langkah penanggulangan. Hasil temuan kami nanti akan dilaporkan kepada bupati, setelah itu baru ditentukan kebijakan,” jelasnya.

Kuswoyo juga membantah bahwa pihaknya terkesan lamban dalam menanggulangi ancaman bencana di Dusun Serbung. Semua tindakan penanggulangan, tambah dia, harus berdasar kepada laporan atau temuan yang akurat sesuai dengan kondisi yang terjadi.

“Saya kira sudah respon kami sudah cukup cepat, orang surat laporan ke kantor (BPBD) masuk tanggal 1 Februari dan kami langsung terjun hari ini (2 Februari),” sangkalnya. (Ilyas)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan