![]() |
Penilik Sekolah UPTD Pendidikan Sedan, Riyono |
Sedan- Seiring dengan sudah selesainya pelaksanaan serta pengumumuan ujian nasional pada sekolah tingkat menengah pertama dan atas, penilik sekolah pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) dinas pendidikan Kecamatan Sedan, Riyono, menyatakan bahwa pilihan untuk melanjutkan atau langsung terjun ke dunia kerja merupakan sesuatu yang sama-sama positif.
“Saya kira kedua pilihan tersebut sama-sama memiliki jilai positif dan baik asal mempertimbangkan faktor-faktor yang ada. Secara normatif wajardikdas kita berdasarkan aturan pemerintah adalah 9 tahun,” terangnya, Selasa (5/6).
Riyono menjelaskan, jika memutuskan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkatan yang lebih tinggi merupakan sesuatu yang positif jika diringi dengan niat untuk menambah wawasan serta potensi diri agar lebih kompetitif jika pada nantinya memasuki dunia kerja.
Namun begitu, ia menegaskan bahwa pendidikan bukanlah sekedar kewajiban. Lebih dari itu, menurutnya pendidikan adalah sesuatu yang harus senantiasa melekat pada jiwa yang hidup. Sehingga dirinya berpandangan bahwa pendidikan harus senantiasa dilakukan oleh seseorang tanpa harus berdasar pada paksaan sebuah aturan.
“Pendidikan itu bukan sekedar kewajiban, melainkan sesuatu yang harus diusahakan oleh setiap orang. Pendidikan adalah kebutuhan bagi semua orang,” lanjut dia.
Ia berpandangan mindset sebagian masyarakat mengenai tujuan pendidikan banyak yang salah kaprah. Masyarakat, jelasnya, banyak yang beranggapan bahwa muara suatu proses pendidikan adalah mendapatkan jabatan atau status kepegawaian pada sebuah lembaga, baik pemerintah ataupun swasta.
“Jangan pernah membiasakan berpikir bahwa muara pendidikan adalah jabatan. menurut saya itu keliru, tujuan pendidikan yang pertama adalah menambah wawasan serta life skill. Intinya adalah manfaat pendidikan bukan hanya diukur dia jadi pegawai atau tidak,” lanjunya.
Selain itu, dirinya juga menghormati dan mendukung apabila ada sejumlah lulusan yang berinisiatif untuk langsung masuk dalam dunia kerja, apalagi pertumbuhan serta output sekolah model kejuruan yang terkenal dengan praktik life skillnya semakin banyak. Baginya hal itu merupakan sesuatu yang cukup membantu kaitannya dalam usaha pemerintah memerangi angka pengangguran. Namun ia berpesan semuanya harus tetap dilakukan atas dasar potensi diri serta bekal skill yang sudah dimilikinya.
“Jika memang memutuskan untuk langsung bekerja itu juga tidak masalah, juga merupakan sesuatu yang positif. Apalagi sesuai dengan bidang dan skill yang dikuasainya dan tentu saja apapun bentuknya harus ditekuni. Sekali lagi mau lanjut sekolah dan kuliah atau langsung kerja sama-sama memiliki nilai positif,” jelasnya. (Ilyas)
Tinggalkan Balasan