Arti Jejaring Sosial bagi KH A Mustofa Bisri (1)

Sabtu, 11 Februari 2012 | 05:14 WIB


Manfaatkan Twitter untuk Mengaji dan Silaturahmi
JEJARING sosial, facebook dan twitter, bagi sebagian orang mungkin hanya dianggap sebagai ajang narsis. Namun, tidak demikian bagi KH A Musofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus. Baginya, facebook dan twitter merupakan alat untuk bisa bergaul dengan lebih banyak orang, mengaji, dan silaturahmi. Sebab, menurutnya, setiap orang memiliki kelebihan.

“Di facebook dan twitter, saya tidak mencari kekurangan seseorang. Namun kelebihannya. Di kedua jejaring sosial itu, jaringan luas sekali. Saya lebih banyak bertegur sapa dengan orang lain,” kata Gus Mus saat ditemui suararembang di kediamannya, Jumat (10/2).

Ulama tersohor kelahiran 1944 itu terbilang rajin menjelajahi dunia maya untuk mengetahui perkembangan zaman dan teknologi. “Ternyata, dari facebook maupun twitter, saya mendapatkan banyak manfaat. Di sana, banyak orang pintar dari berbagai disiplin ilmu,” kata dia.

Di twitter, kata dia, ada banyak kicauan dari sejumlah pakar kesehatan, ekonomi, sastrawan, hingga wartawan. “Banyak celotehan bermanfaat. Di twitter, sebenarnya saya tidak berdakwah, tetapi lebih banyak mengaji. Belajar bermacam hal dari orang lain,” kata dia.

Suami Siti Fatimah itu pun mengaku tahu cara berbusana dengan lebih baik dan trendi dari twitter. “Belakangan, penampilan saya nampaknya menjadi lebih trendi gara-gara twitter,” katanya berkelakar.

Gus Mus memang terbilang ulama paling akrab dengan jejaring sosial dan perkembangan teknologi. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang itu juga kerap menenteng iPad untuk sarana dakwah di beberapa kesempatan. “Saya lebih dahulu menggunakan facebook dibandingkan twitter. Namun, lebih banyak twitter yang saya ikuti dalam dua tahun terakhir,” kata dia.

Dengan twitter, kata Gus Mus, ia juga bisa memantau aktivitas anak-anaknya. “Anak pertama dan terakhir saya cukup sering nge-tweet. Mereka ngoceh dengan kawan-kawannya dan saya bisa memantaunya,” kata dia.

Meski terbilang akrab dengan twitter dan sering “nge-tweet”, Gus Mus mengaku tidak pernah menyediakan waktu khusus untuk “twitter-an”. “Saya nge-tweet jika menganggur dan ada kesempatan. Biasanya ketika sedang dalam perjalanan. Namun, saya lebih banyak mengikuti tweet orang lain, daripada nge-tweet,” kata dia. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan