Jungkalkan Persikaba 4-0, PSIR Belum Puas

Jumat, 31 Mei 2013 | 17:27 WIB
Pelatih PSIR Haryanto

Pelatih PSIR Haryanto

REMBANG, MataAirRadio.net – Kesebelasan PSIR sukses menjungkalkan Persikaba Blora dengan skor 4-0 pada laga uji coba di Stadion Krida Rembang, Jumat (31/5) pagi. Namun, jajaran Pelatih PSIR mengaku belum puas karena kekurangan tersaji di banyak titik.

Pelatih PSIR Haryanto mengungkapkan, stamina para pemainnya masih belum prima. Selain itu, organisasi antarlini juga masih kurang, terbukti dengan banyaknya salah umpan.

Pertandingan melawan Persikaba Blora sendiri menjadi salah satu cara tim pelatih mengukur perkembangan hasil latihan dalam seminggu terakhir.

Laga uji coba pagi itu juga sebagai pemanasan sebelum pertandingan melawan Persepar Palangkaraya dan Persibo Bojonegoro dalam lanjutan kompetisi Indonesian Premier League (IPL).

Pada dua laga tandang tersebut, PSIR berencana hanya membawa 14 orang pemainnya. Haryanto menjelaskan, pilihan itu ditempuh untuk menghemat anggaran. Apalagi, manajemen kini sedang kepayahan soal dana.

Mengenai dampak dari pengurangan gaji pemain hingga 30 persen, tim pelatih PSIR berharap pemain bisa berlapang dada dan tetap tampil dengan performa terbaik.

Untuk membangkitkan kembali semangat tempur Christian Lenglolo dan kawan-kawan, Haryanto memprogramkan satu kali lagi laga uji coba namun kali ini di kandang lawan. Hanya tentang siapa lawannya, ia mengaku masih mencarinya.

Sementara itu, pada laga uji coba melawan Persikaba Blora, empat gol kemenangan PSIR diciptakan oleh Ranu Tri Sasongko dua gol serta masing-masing satu gol dari Christian Lenglolo dan Candy Lansana.

Pengelola PSIR Charis Kurniawan menambahkan, surat permintaan pengunduran jadwal pertandingan PSIR melawan Persibo pada Sabtu 17 Juni mendatang belum ditanggapi PSSI. (Afta Ahmad)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan