Endank Soekamti: Jakarta, 11-11-14, Launching Album Kolaborasoe

Rabu, 5 November 2014 | 07:35 WIB

 

 trio pop punk asal Yogyakarta, Endank Soekamti. (Foto:img.youtube.com)

Trio pop punk asal Yogyakarta, Endank Soekamti. (Foto:img.youtube.com)

 

mataairradio.com – Sebuah album baru berjudul Kolaborasoe akan diluncurkan oleh trio pop punk asal Yogyakarta, Endank Soekamti pada 11 November mendatang di Jakarta.

Dilansir dari rollingstone.co.id, sesuai dengan judulnya, album ini akan memuat lagu-lagu hasil kolaborasi Endank Soekamti dengan beberapa musisi, seperti Slank, GIGI, Naif, CJR, Pongki Barata, Pure Saturday, Cherrybelle, Dewa 19, Didi Kempot, Kemal Palevi, Jarwo (tokoh serial animasi “Adit Sopo Jorwo”), Es Nanas, dan Tom Kill Jerry .

“Yes. Jakarta, 11-11-14, Launching Album #Kolaborasoe,” tulis akun Twitter resmi band, @EndankSoekamti_.

Selain meluncurkan album terbaru, Endank Soekamti juga akan melakukan pemutaran film dokumenter perjalanan Endank Soekamti di Surabaya dan Solo. Film dokumenter ini termasuk dalam boxset Kolaborasoe, bersama CD audio berisi 14 lagu, baju Kolaborasoe edisi terbatas, cincin spesial, buku Aku Kamtis, dan sertifikat kepemilikan boxset. Pemesanannya sendiri telah dibuka sejak 8 Oktober lalu.

Menurut situs resmi band, album ini akan sangat spesial, bagaimana band mengemas lagu-lagu dari kolaborator yang memiliki berbagai macam genre musik. Proses rekaman Kolaborasoe dikerjakan di Yogyakarta dan harus menyesuaikan dengan kesibukan para kolaborator.

Sebelumnya, band yang diperkuat Erix (vokal, gitar), Dory (vokal, bass), dan Ari (drum) ini telah melepas single “Luar Biasa” secara bebas unduh. Lagu ini merupakan lagu kolaborasi Endank Soekamti bersama komedian Kemal Palevi, yang juga menjadi soundtrack film Tak Kemal Maka Tak Sayang.

 
Sumber: rollingstone.co.id
Editor: Arif Bahtiar




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan