Lukisan “Gentong Miring” Diburu Kolektor

Senin, 2 Juli 2012 | 07:48 WIB
Gerai “Gentong Miring” di Rembang Expo 2012. (Foto: Puji)

KOTA – Produk lukisan kanvas di Gerai Padepokan Seni “Gentong Miring” asal Desa Sluke, Kecamatan Sluke, dalam pameran dagang, industri, dan koperasi “Rembang Expo 2012” menjadi yang paling diburu kolektor dari sejumlah daerah.

Pelukis sekaligus Pemilik Padepokan Seni “Gentong Miring”, Abdul Chamim kepada suararembang, Senin (2/7), menyebutkan, beberapa jam sebelum pembukaan pameran yang digelar tahunan tersebut bahkan, sudah ada empat unit lukisan karyanya yang diapresiasi kolektor.

“Nilainya sekitar satu juta rupiah. Dan sampai dengan hari ketiga ini (2/7), sudah ada 26 dari 60 lukisan yang terlelang dengan nilai total lebih dari lima juta rupiah,” terang dia.

Ia juga menyebutkan, sebagaimana pada “Rembang Expo” tahun lalu, tahun ini pihaknya pun masih menonjolkan lukisan bernilai sosial kemasyarakatan, religiusitas, dan pendidikan.

“Dibandingkan dengan Rembang Expo tahun lalu, sampai dengan hari ketiga pelaksanaan pameran, jumlah lukisan yang terlelang sedikit lebih banyak. Sampai hari ketiga pameran tahun lalu, hanya terlelang 21 lukisan, namun tahun ini sudah 26 lukisan,”

Menurut dia, dampak pameran seperti Rembang Expo cukup signifikan bagi perkembangan pelukis-pelukis muda seperti dirinya.

“Setelah pameran, biasanya sanggar kami dipenuhi banyak kolektor. Selain melihat, tak sedikit kolektor yang mengapresiasi karya terbaru Gentong Miring,” tandas dia yang mengaku baru saja selesai mengikuti pameran di Surabaya dan Yogyakarta, pada Maret dan April lalu.

Namun, secara khusus, pria yang menekuni dunia seni lukis sejak 1989 itu mengkritisi kurangnya publikasi Rembang Expo 2012.

“Indikatornya, saat pembukaan, antusiasme masyarakat terlihat sangat kurang. Dilihat dari minimnya pengunjung yang hadir. Diduga publikasi di daerah-daerah kurang maksimal,” ujar dia.

Selain publikasi, imbuh dia, kebersihan kawasan di sekitar gerai peserta pameran juga masih perlu ditingkatkan.

“Kalau kesannya sudah kotor duluan, pengunjung mungkin kurang bergairah,” tegas dia yang mengaku sedang bersiap mengikuti pameran lukisan bertaraf internasional, Jakarta Art The World, Agustus mendatang.

Pameran dagang, industri, dan koperasi “Rembang Expo” 2012 digelar sejak 30 Juni hingga 7 Juli 2012 dan diikuti oleh 210 peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Rembang, bahkan luar daerah.

Bupati Rembang Mochammad Salim saat membuka Rembang Expo 2012, Sabtu (30/6) malam menyebutkan, Rembang Expo merupakan pameran tahunan, yang diharapkan bisa menjadi wahana bagi pengusaha kecil, mikro, dan menengah untuk memamerkan dan mempromosikan hasil produksinya.

“Dengan demikian, produk-produk mereka bisa lebih bisa dikenal oleh masyarakat dan diharapkan mampu memperluas jaringan pemasaran, seperti batik tulis lasem yang sudah dikenal secara nasional,” terang Bupati. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan