Rembang, mataairradio.net – Petani tembakau di Kabupaten Rembang, mulai tersenyum menyusul semakin meningkatnya perolehan grade kualitas tembakau yang mereka jual ke perusahaan mitra petani, PT Sadana Arifnusa.
Salah seorang petani tembakau asal Desa Glebeg, Kecamatan Sulang, M Idris, Kamis (6/9), mengatakan, salah satu faktor penyebab meningkatnya perolehan grade penjualan karena petani semakin pintar dan berpengalaman dalam penanganan tembakau pasca petik daun.
“Awal-awal petani banyak yang mengeluh lantaran tembakaunya hanya mendapat grade rendah yakni R hingga F. Namun seiring waktu, petani semakin pintar dan berpengalaman dalam memproses tembakau pasca petik sehingga kualitas tembakau menjadi lebih baik dan mendapatkan grade P bahkan S,” katanya, kamis (6/9).
Hal sama dikatakan petani tembakau lain asal Desa Sulang, Kecamatan Sulang, Hartiyo. Menurutnya, penanganan tembakau pasca petik meliputi proses perajangan, penjemuran hingga pengebalan yang dilaksanakan dengan cermat dan teliti sesuai petunjuk petugas lapangan, terbukti mampu menjadikan kulitas tembakau lebih baik.
“Awal-awal panen, banyak petani yang kurang mengindahkan petunjuk teknis yang diberikan petugas lapangan karena hanya mengejar kuantitas panenan. Akibatnya, kualitas tembakau menjadi tak terjaga dan berujung pada rendahnya grade yang diperoleh. Dan itu malah merugikan petani sendiribn,” katanya.
Berdasar pantauan mataairradio.net di lapangan, Selain faktor pengalaman, meningkatnya perolehan grade penjualan petani juga disebabkan daun emas yang dipetik rata-rata sudah pada daun bagian tengah ke atas.
Sedangkan pada awal panen, perolehan grade relatif rendah karena yang dipanen petani merupakan daun bawah yang memang memiliki kualitas rendah.
Untuk klasifikasi kualitas tembakau sendiri terdiri dari bebrapa grade yakni grade S untuk kualitas terbaiak disusul P, F, dan R untuk kualitas terendah. (Tarom)
Tinggalkan Balasan