KOTA – Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dintanhut) Kabupaten Rembang menetapkan Kecamatan Sumber dan Kaliori sebagai penyangga pangan di daerah itu, meski kedua wilayah tersebut tak memiliki irigasi teknis yang memadai.
“Rembang merupakan sepuluh besar penyangga pangan Jawa Tengah. Sementara di Kabupaten Rembang, Kecamatan Sumber dan Kaliori ditetapkan sebagai penyangga pangan di kabupaten ini,” terang Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dintanhut Kabupaten Rembang, Mulyono, Jumat (4/5).
Ia menyebutkan, ditetapkannya dua wilayah itu sebagai penyangga pangan sebagaimana zonasi pemanfaatan ruang Kabupaten Rembang oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) setempat.
“Sebenarnya ada dua lagi kecamatan yang masih mungkin ditetapkan sebagai penyangga pangan Rembang, yakni Sale dan Pamotan. Namun, karena pola tanam petani setempat yang sulit diarahkan, menjadi perlu waktu untuk mewujudkannya,” kata dia.
Disebutkan, meski Kecamatan Sale dan Pamotan mendapatkan dukungan irigasi teknis, tetap saja pola tanam perlu diperhatikan petani untuk menjaga produktivitas.
“Mestinya pola tanam tidak melulu padi, tetapi bergantian dengan palawija untuk mengurangi tingkat keasaman tanah dan menjaga produktivitas. Namun, petani masih sulit diarahkan dan kami perlu sabar membimbing mereka,” kata dia.
Pangan, kata Mulyono menambahkan, akan selalu menjadi isu strategis setiap daerah bahkan bangsa. “Karena itu, kami akan berupaya untuk mendorong petani tetap mencintai pertanian dengan tidak mengalihfungsikan lahan produktif menjadi perumahan atau permukiman,” tandasnya.
Ia juga menyebutkan, tahun ini, produktivitas tanaman pangan, terutama padi, di Kabupaten Rembang melesat di atas target. “Dari seluas 17.896 hektare lahan basah yang kami perkirakan menjadi luasan tanam padi pada triwulan pertama 2012, realisasinya justru mencapai 18.360 hektare,” kata dia.
Dengan luasan tanam padi tersebut, lanjut dia, produksi padi petani selama rentang Januari-Maret 2012 mencapai 106.788 ton. “Masih ada 11.745 hektare lahan basah yang bisa dimaksimalkan untuk tanaman pangan, meski saat ini digunakan untuk tanaman perkebunan seperti tebu dan tembakau,” kata dia.
Produktivitas tanaman pangan dalam hal ini padi, imbuh dia, pun mengalami peningkatan. “Jika pada tahun-tahun sebelumnya produktivitas padi rata-rata hanya 50 kuintal per hektare, maka pada triwulan pertama 2012 produktivitasnya mencapai 58,16 kuintal per hektare,” kata dia.
Untuk mendorong ketahanan pangan di Kabupaten Rembang, pihaknya juga terus mengintensifkan program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT). (Puji)
Tinggalkan Balasan