![]() |
Pedagang di arena syawalan di ruas Jalan Kartini tahun 2010 lalu. (Foto: pembangunanpolitik.blogspot.com) |
KOTA – Perhelatan syawalan pada tahun ini bakal terbilang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ruas Jalan Kartini yang biasanya dipakai untuk menampung ratusan pedagang pada perayaan Lebaran Ketupat (H+7), di syawalan nanti sudah tak lagi boleh.
“Jalan Kartini harus dibebaskan dari lapak pedagang syawalan. Ini demi kelancaran arus lalu lintas pada mudik Lebaran,” terang Wakil Bupati Rembang, Abdul Hafidz di sela melakukan peninjauan jalur alternatif mudik Lebaran, Kamis (2/8) kemarin.
Hafidz menjelaskan, pembebasan ruas Jalan Kartini dari lapak pedagang syawalan itu dilakukan lantaran dampak dari pelebaran ruas jalan pantura sepanjang Batangan-Juana dipastikan masih akan dirasakan pada Lebaran nanti.
“Berdasarkan hasil rapat ekuinda yang juga dihadiri unsur Satlantas Polres Rembang belum lama ini, pembebasan ruas Jalan Kartini dari pedagang syawalan juga atas pertimbangan akan digunakannya jalur itu untuk memecah arus dari arah Semarang atau Surabaya,” paparnya.
Ia menambahkan, meski para pedagang syawalan sudah tidak bisa lagi memanfaatkan ruas Jalan Kartini untuk menempatkan lapaknya, mereka justru akan ditempatkan di kawasan yang dinilai lebih nyaman.
“Pedagang tidak masuk ke dalam gedung, tetapi berjualan di kanan dan kiri serta depan Balai Kartini. Hemat kami, itu lebih nyaman. Sebab di sana ada fasilitas MCK yang bisa digunakan para pedagang,” ujar Hafidz. (Puji)
Tinggalkan Balasan