Warga Temperak Geger Temuan Mayat Perempuan Membusuk

Senin, 20 April 2015 | 18:30 WIB

Mayat seorang perempuan yang ditemukan dalam posisi tengkurap dan terapung oleh warga Desa Temperak Kecamatan Sarang pada Senin (20/4/2015) pukul 15.10 WIB. (Foto: mataairradio.com)

 

SARANG, mataairradio.com – Warga Desa Temperak Kecamatan Sarang geger oleh temuan mayat seorang perempuan tua yang sudah membusuk di area galian pencucian pasir kuarsa di dekat makam dusun setempat, Senin (20/4/2015) sore sekitar pukul 15.10 WIB.

Kepala Desa Temperak Nursafi mengungkapkan, saat pertama kali ditemukan, mayat dalam kondisi tengkurap dan terapung di air dengan kedalaman 2,5 meter. Diduga, yang bersangkutan jatuh terpeleset dan tidak bisa berenang, sehingga tenggelam dan meninggal dunia.

“Kami sempat kesulitan mengungkap identitas mayat tersebut. Namun setelah dilakukan evakuasi oleh pihak kepolisian, diketahui bahwa perempuan itu adalah Samirah, kelahiran tahun 1963, usia 52 tahun, seorang janda yang merupakan warga kami. Diperkirakan, yang bersangkutan meninggal, tiga hari sebelumnya,” ungkap kades.

Menurut Nursafi, Samirah memiliki banyak anak, tetapi yang bersangkutan tinggal seorang diri. Warga juga mengenal yang bersangkutan sebagai seorang penderita gangguan jiwa. Kades Temperak memastikan sudah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Sarang.

Hanya saja, pihak desa dan keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap Samirah di rumah sakit. Tim dokter dari Puskesmas Sarang dengan didampingi polisi, akhirnya melakukan autopsi di lokasi kejadian. Nursafi menjelaskan, pertimbangan menolak autopsi di rumah sakit karena mayat sudah membusuk.

“Pihak desa dan masyarakat langsung berinisiatif mengebumikan jenazah almarhumah di makam dekat lokasi temuan, sore ini juga. Kebetulan keluarga pun berada di lokasi kejadian dan sepakat untuk segera menguburkan setelah disucikan,” tandasnya.

Kapolsek Sarang AKP Yuliadhi membenarkan kasus temuan mayat perempuan yang kemudian diketahui sebagai warga Desa Temperak. Dia menyatakan korban meninggal dunia karena tenggelam setelah jatuh terpeleset di lahan bekas galian untuk mencuci pasir kuarsa.

Tim dokter yang mendampinginya juga menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Identitas korban itu cepat terungkap karena didapati kartu tanda penduduk di pakaian yang bersangkutan. Dia mengonfirmasi, korban hanya divisum luar dan tak sampai dibawa ke puskesmas.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan