TPI Tasikagung Lumpuh Akibat Cuaca Buruk

Minggu, 19 Januari 2014 | 19:48 WIB
Tidak ada pelelangan ikan di TPI terbesar di Kabupaten Rembang ini pada Minggu (19/1) pagi. (Foto:Puji)

Tidak ada pelelangan ikan di TPI terbesar di Kabupaten Rembang ini pada Minggu (19/1) pagi. (Foto:Puji)

REMBANG, MataAirRadio.net – Aktivitas lelang ikan di TPI Tasikagung Kecamatan Rembang lumpuh. Tidak ada pelelangan ikan di TPI terbesar di Kabupaten Rembang ini pada Minggu (19/1) pagi. Kondisi tersebut dipicu cuaca buruk yang memaksa sebagian besar nelayan tidak melaut.

Kepala TPI Tasikagung Tukimin mengonfirmasi mandeknya aktivitas lelang akibat cuaca buruk di lautan. Dia juga mengatakan, TPI lumpuh dalam empat hari terakhir ini. Ada lebih dari 100 kapal yang kini bersandar dan memilih libur melaut.

Ombak di tengah laut mencapai lima meter dan berisiko tinggi jika melaut. Lantaran tidak ada pelelangan, pihaknya memanfaatkan waktu senggang untuk memberesi tagihan bagi para bakul ikan di TPI.

Lumpuhnya TPI Tasikagung mengakibatkan harga berbagai jenis ikan melonjak. Harga ikan banyar misalnya, naik dari Rp14.000 menjadi Rp19.000 per kilogram. Demikian pula dengan cumi-cumi yang naik dari Rp16.000 menjadi Rp25.000 per kilogram.

Menurut Tukimin, krisis pasokan ikan tertentu juga memukul industri pemindangan di sentra ikan pindang Tasikagung. Jenis ikan yang biasa dipasok ke pemindangan seperti layang dan selar, nyaris hilang dari pasaran lokal.

Sejumlah pemindang terpaksa harus berburu bahan baku dari luar daerah dalam bentuk beku. Bahkan tak jarang dari mereka yang impor dari berbagai negara.

Akibat sepinya pasokan ikan ke pelelangan, omzet TPI Tasikagung pun merosot. Hingga Rabu 15 Januari kemarin, omzet atau raman TPI baru mencapai Rp5,2 miliar. Tren penurunan raman diakui biasa terjadi setiap bulan Januari.

Namun pada 2011 lalu, TPI Tasikagung pernah membukukan raman hingga sembilan miliar rupiah pada awal tahun seperti sekarang. Ketika itu malah terjadi anomali cuaca. Namun ketinggian ombak dan kondisi cuaca, tidak seekstrem pada tahun ini. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan