Tim Hewan Kurban Rembang Temukan Bakteri Paru-paru

Kamis, 24 September 2015 | 14:21 WIB
Suasana pembagian daging kurban di Polres Rembang, Kamis (24/9/2015) pagi. (Foto: Subbag Humas Polres Rembang)

Suasana pembagian daging kurban di Polres Rembang, Kamis (24/9/2015) pagi. (Foto: Subbag Humas Polres Rembang)

 

REMBANG, mataairradio.com – Tim pemantau kesehatan hewan kurban di Rembang menemukan bakteri di paru-paru sapi yang disembelih untuk kurban di dua titik di daerah ini. Tim langsung meminta kepada pihak panitia kurban agar paru-paru itu disingkirkan dan tak dibagikan.

Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Rembang Agus Iwan Haswanto mengaku mengikuti inspeksi dari tim pemantau kesehatan hewan kurban di wilayah Kecamatan Rembang seperti di Polres dan Masjid Agung. Selain bakteri yang ditemukan itu, hewan kurban selebihnya sehat.

Dia menjelaskan, bakteri di paru-paru terjadi karena hewan ternak menderita radang paru-paru atau pneumonia. Secara dampak bagi kesehatan, pihaknya tidak terlalu paham, tetapi hanya karena alasan higienitas, paru-paru itu agar tidak dibagikan dan dikonsumsi masyarakat.

“Sapi dengan temuan bakteri akibat radang paru-paru atau pneumonia kami temukan di SD IT Al Furqon, sedangkan kambing dengan temuan yang sama kami temukan di Perumahan Tireman. Semua sudah diafkir untuk dimusnahkan,” tegasnya kepada mataairradio.

Selain temuan bakteri paru-paru di wilayah Kecamatan Rembang, empat tim pemantau kesehatan hewan kurban lainnya, belum sampai menemukan yang lain, misalnya cacing hati, demam pada ternak, dan penyakit antraks.

Hanya saja, pada Rabu (23/9/2015) kemarin, pihaknya menemukan sapi betina yang sedianya dipakai untuk kurban, tetapi sudah bunting 4 bulan di wilayah Kecamatan Sulang. Panitia setempat sudah diwanti-wanti oleh tim agar mengontak pengurban biar diganti dan ternyata ditukar.

“Sebab kata pemilik ternak, sapi itu dijual karena majer (tidak bisa punya anak, red.). Tetapi waktu dites oleh tim kami, ternyata bunting 4 bulan. Sudah kita sarankan untuk diganti, dan ternyata diganti,” tandasnya.

Iwan juga menyebutkan, secara tingkat jumlah hewan kurban yang dipotong Kamis (24/9/2015) ini atau yang akan dipotong pada Hari Tasyrik, mengalami sedikit penurunan. Hanya berapa angka persisnya, pihaknya belum mendapat laporan secara menyeluruh dan terperinci dari tim.

“Belum tahu persisnya. Laporan belum masuk. Tetapi dari pantauan kami, tahun ini ada sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya.

Menurut catatan perayaan kurban tahun lalu, jumlah sapi yang dipotong berkisar antara 500-700 ekor, sedangkan kambing/domba berkisar antara 3.000-4.000 ekor. Secara populasi, di Rembang ada kira-kira 120.000 ekor sapi dan 250.000 ekor kambing, sehingga tidak terganggu untuk kepentingan kurban.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan