Di Rembang, Suara PPP Tak Terkejar Partai Lain

Sabtu, 12 April 2014 | 19:07 WIB
Hitung cepat KPU kabupaten Rembang. (Foto:Pujianto)

Hitung cepat KPU kabupaten Rembang. (Foto:Pujianto)

REMBANG, MataAirRadio.net – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih memimpin perolehan sementara suara Pemilu 2014 di Kabupaten Rembang. Meski di tingkat nasional, hitung cepat Indikator Politik Indonesia menempatkan PPP di peringkat kesembilan dengan 6,39 persen, tetapi di Rembang, PPP masih berada di puncak perolehan sementara suara.

Berdasarkan hasil update cepat KPU jam tiga sore, PPP meraup 60.356 suara, disusul Partai Demokrat dengan 45.546 suara, PKB 36.246 suara, PDI Perjuangan 30.811 suara, Partai Gerindra 28.156 suara, Partai Nasdem 23.386 suara, dan Partai Golkar dengan 21.112 suara.

Di peringkat kedelapan, PKS dengan 14.778 suara, diikuti PAN 14.744 suara, Partai Hanura 11.713 suara, PBB 3.659 suara, dan PKPI dengan 1.874 suara. Perolehan sementara suara ini diinput dari 1.249 TPS atau 70,29 persen dari 1.777 TPS di Rembang.

Ditemui seusai kampanye terbuka PPP di Lapangan Desa Gandrirejo Kecamatan Sedan pada Jumat 21 Maret lalu, Sekretaris DPC PPP yang juga Wakil Bupati Rembang Abdul Hafidz mengaku mengincar 11 kursi DPRD melalui Pemilu 2014.

Mengenai apakah target tersebut untuk melenggangkan langkah dalam pencalonannya sebagai Bupati 2015 mendatang, dia menyatakan bisa ya dan tidak.

“Peta politik sewaktu-waktu bisa berubah. Kami memilih fokus pada kesuksesan di Pemilu dan belum sampai berpikir mengenai Pilkada 2015,” ujar Hafidz kala itu.

Politisi asal Pamotan ini juga berjanji tidak akan jemawa jika seandainya target tersebut bisa terpenuhi. “Jika pun meraih kursi sesuai target, kami tetap memerlukan dampingan partai lain untuk bersama membangun masyarakat,” katanya menekankan. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan