Soal Pengembalian Modal Politik, Ini Jawaban Bayu

Kamis, 10 Desember 2015 | 14:15 WIB
Kandidat Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto (kanan) memberikan keterangan pers di kediaman Abdul Hafidz di Desa Pamotan Kecamatan Pamotan, Rabu (9/12/2015) petang. (Foto: Pujianto)

Kandidat Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto (kanan) memberikan keterangan pers di kediaman Abdul Hafidz di Desa Pamotan Kecamatan Pamotan, Rabu (9/12/2015) petang. (Foto: Pujianto)

 

PAMOTAN, mataairradio.com – Anggapan sebagian masyarakat yang menyebut kepala daerah terpilih bakal berpikir keras mengembalikan modal politik yang dikeluarkan selama pilkada, langsung direspon oleh Bayu Andriyanto.

Kepada wartawan, Bayu yang mengklaim kemenangannya bersama Abdul Hafidz sebagai pasangan Kepala Daerah Rembang 2015-2020 menilai, hal itu tidak dalam kerangka pikirnya.

“Saya bukan dalam rangka menghitung modal atau seperti apa. Ini bukan sebuah perusahaan. Ini pemerintahan. Tentunya pertanyaan seperti itu kita kembalikan kepada publik,” katanya.

Menurutnya, harta benda yang dikeluarkan selama pilkada, menurutnya hanya demi kemajuan Kabupaten Rembang.

“Kita intinya, semua yang kita curahkan, bahkan pemikiran, energi, dan harta benda, demi satu untuk memajukan Kabupaten Rembang yang lebih baik,” tegasnya.

Kandidat Bupati Rembang Abdul Hafidz tidak menanggapi respon dari pendampingnya itu.

Ia justru mengatakan, agenda pertama yang dilakukan setelah penetapan dari KPU nanti, adalah mengunjungi pasangan calon lain; Hamzah-Ridwan dan Sunarto-Kuntum.

“Saya agenda pertama, kalau sudah dipastikan oleh KPU, akan silaturahim kepada kawan-kawan yang sudah nyalon kemarin,” ungkapnya.

Disinggung mengenai sudah adakah ucapan selamat dari dua pesaingnya itu, Hafidz mengaku belum ada. Menurutnya hal itu lumrah karena hasil resmi dari KPU belum keluar.

“Belum ada (ucapan selamat dari calon lain), wong ini belum keputusan resmi dari KPU,” tambahnya pada konferensi pers di kediaman Hafidz, Rabu (9/12/2015) petang kemarin.

Koordinator Lembaga Studi Pemberdayaan Masyarakat (Lespem) Rembang Bambang Wahyu Widodo sempat menyatakan, pasangan calon kepala daerah yang menelan biaya besar agar terpilih, rawan melakukan korupsi.

“Mereka yang bagi-bagi uang dan menghabiskan biaya besar, akan berpikir keras mengembalikan modal, sehingga rawan koruptif,” ujarnya.

Bambang juga menyatakan akan mengawal dan mengawasi laju pemerintahan lima tahun ke depan, terlepas dari siapapun kepala daerahnya.

Pos yang akan dikawal dan diawasi ketat, di antaranya adalah anggaran yang rentan dikorupsi, seperti bantuan sosial dan hibah.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan