Siti Khotijah Bersyukur Dua Anaknya Selamat dari Kebakaran

Sabtu, 12 Desember 2015 | 16:10 WIB
Sepeda motor yang tinggal rangka akibat rumah ludes terbakar milik keluarga Jamil, warga RT 1 RW 1 Desa Krikilan Kecamatan Sumber, Jumat (11/12/2015) malam. (Foto: Pujianto)

Sepeda motor yang tinggal rangka akibat rumah ludes terbakar milik keluarga Jamil, warga RT 1 RW 1 Desa Krikilan Kecamatan Sumber, Jumat (11/12/2015) malam. (Foto: Pujianto)

 

SUMBER, mataairradio.com – Siti Khotijah, warga Desa Krikilan Kecamatan Sumber yang rumahnya terbakar ludes, Jumat (12/11/2015) malam, masih mengucap syukur karena dua anaknya selamat dari kebakaran.

Saat si jago merah mengamuk rumahnya, ia dan dua anaknya sedang tertidur pulas.

Kepada reporter mataairradio, Khotijah mengaku terperanjat dari tidurnya secara tiba-tiba. Begitu mendongak ke atas, bagian atas rumah sudah terbakar.

“Saya tiba-tiba terbangun. Bukan karena merasakan hawa panas. Begitu bangun dan lihat api, saya langsung menyelamatkan dua anak saya dan menyeret kasur keluar,” katanya.

Setelah itu, dirinya mengaku masih sempat mematikan sekering dan berteriak minta tolong.

Namun teriakan minta tolong darinya yang segera diikuti datangnya waga masih kalah dengan cepatnya api berkobar.

Ia menyebut, selain sepeda motor, perhiasan, uang tunai, dan surat berharga lainnya, juga turut ludes.

Baginya, harta-harta itu tak lebih bernilai ketimbang anak dan keselamatan dirinya.

“Saya bersyukur masih diberikan selamat. Anak-anak selamat. Saya hanya berharap dukungan semoga kami kuat. Suami tidak saya kabari. Mungkin teman-temannya yang ngabari,” terangnya.

Sekretaris Desa Krikilan Sunawi mengaku langsung berkoordinasi dengan aparat desa menyangkut kebakaran rumah keluarga Jamil.

Selain itu, dia juga langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah. Kebetulan, salah satu anak Khotijah, duduk di bangku kelas IV SD Negeri Krikilan.

Rumah korban juga terletak persis di belakang sekolah dan hanya berjeda sekitar dua meter saja.

“Koordinasi dengan sekolah dilakukan agar anak korban masih bisa mengenyam pendidikan, meski baju seragam dan buku ikut ludes terbakar,” jelasnya.

Sementara soal koordinasi menyangkut rumah darurat bagi korban, bisa dipikir belakangan. Sebab saat ini, Khotijah dievakuasi di rumah mertuanya di desa setempat, namun beda RT.

“Iya, suaminya kerja di Kalimantan Timur. Sudah sekitar 4 bulan. Katanya Januari ini mau pulang,” bebernya.

Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, tampak terjun ke lokasi kebakaran, Sabtu (12/11/2015) pagi.

Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan BPBD Rembang Ahmad Makruf mengaku menyerahkan bantuan sembako kepada korban.

“Kami nggak tahu kalau kondisi rumah korban ludes beserta isinya, sehingga bantuan peralatan keluarga secara dasar seperti peralatan masak, selimut, dan peralatan mandi, baru akan kami susulkan,” akunya.

Menurut keterangan dari pihak desa, kerugian korban akibat kebakaran mencapai Rp200 juta.

 

Penulis: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan