Rembang “Sekolahkan” Pelaku Pariwisata ke Bandung

Senin, 2 Mei 2016 | 15:15 WIB
Para peserta studi banding pariwisata dari Kabupaten Rembang ke Bandung, Jawa Barat. Mereka akan belajar tentang pengelolaan pariwisata sehingga menjadi sumber baru pendapatan asli daerah. (Foto: mataairradio.com)

Para peserta studi banding pariwisata dari Kabupaten Rembang ke Bandung, Jawa Barat. Mereka akan belajar tentang pengelolaan pariwisata sehingga menjadi sumber baru pendapatan asli daerah. (Foto: mataairradio.com)

 

REMBANG, mataairradio.com – Pemerintah Kabupaten Rembang menyekolahkan para pelaku pariwisata ke Bandung, mulai tanggal 2 hingga 4 Mei 2016.

Mereka yang diberangkatkan adalah pengelola objek wisata, desa wisata, sanggar seni, pemuda pelopor, hingga budayawan. Mereka akan belajar tentang pengelolaan berbagai potensi wisata di Bandung.

Perwakilan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem Siti Juwariah menyebut program tersebut bermanfaat karena cara pengembangan wisata di Bandung bisa diterapkan untuk Pantai Caruban.

“Yang ada di sana (Bandung) bisa diterapkan di Pantai Caruban agar lebih maju. Di sana kita akan menginap di home stay. Kita juga memiliki banyak home stay di Caruban, jadi bisa studi banding,” terangnya.

Kepala Desa Sendangasri Kecamatan Lasem Amin yang ikut dalam kegiatan tersebut juga menilai, studi banding penting bagi pihaknya yang ingin mengembangkan rest area, wisata kuliner, dan potensi kesenian di desanya.

“Melalui studi banding, kami ingin mengetahui model pendanaan dan status tanahnya. Di Sendangasri memakai tanah bengkok desa. Kami ingin membuat rest area di pinggir jalan patura yang nanti isinya ada kuliner dan berbagai kerajinan khas termasuk kerajinan batik,” paparnya.

Menurut rencana, salah satu lokasi yang akan dikunjungi adalah Saung Angklung Mang Udjo Bandung. Pihaknya akan mencari tahu bagaimana pengelolaan wisata yang menawarkan kesenian.

Kepala Dinbudparpora Rembang Muntoha melalui Sekretaris Dinbudparpora Suryawan menandaskan, studi banding diperlukan guna peningkatankapasitas sumber daya manusia, yaitu para pelaku pariwisata di kabupaten ini.

Ia menjelaskan, para peserta selama dua malam akan menginap di home stay di Desa Lamajang, dengan harapan mempelajari di lapangan mengenai tata cara menerima tamu yang baik.

“Termasuk tentang bagamaina menyediakan fasilitas dan akomodasi untuk wisatawan,” pungkasnya.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan