Rembang Minta Bantuan Provinsi Atasi Serangan Ulat

Senin, 4 Januari 2016 | 13:51 WIB
Salah seorang warga Desa Terjan menunjukkan serangan hama ulat di pohon jati, tepi Jalan Sudan-Terjan, baru-baru ini. (Foto: Pujianto)

Salah seorang warga Desa Terjan menunjukkan serangan hama ulat di pohon jati, tepi Jalan Sudan-Terjan, baru-baru ini. (Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang meminta bantuan pestisida kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Bantuan diajukan untuk meredam serangan hama ulat yang menggerogoti hampir seluruh daun jati di wilayah kabupaten ini.

Kepala Bidang Kehutanan Prasetyo, Senin (4/1/2016) pagi mengungkapkan, bantuan pestisida dari provinsi kemungkinan akan diterima pada pekan ini.

“Begitu tiba, akan langsung kita semprotkan,” katanya.

Ia mengaku tidak menduga serangan ulat menjadi sebegitu massif dan lebih luas dibandingkan tahun kemarin.

“Kami tidak melihat serangan ulat sebanyak ini tahun kemarin,” tandasnya.

Untuk sementara waktu, Prasetyo mengaku sebatas memberikan imbauan kepada masyarakat melalui penyuluh agar tidak panik.

“Serangan ulat ini, belum menjadi wabah yang membahayakan keselamatan manusia,” tegasnya.

Apalagi, serangan ulat jati itu dianggapnya belum terlalu meresahkan.

Namun, ia mengakui laporan serangan ulat terus disampaikan oleh masyarakat. Laporan yang terbaru datang dari Lasem.

“Kami berharap bantuan dari provinsi segera tiba, agar pengendalian serangan bisa cepat dilakukan,” harapnya.

Di wilayah Kecamatan Kragan, serangan ulat tidak hanya merusak daun jati, yang semestinya bisa dijual di pasar sebagai pembungkus tempe atau nasi.

Warga yang hendak aktivitas di kebun menjadi takut, karena serangan ulat mengakibatkan gatal dan rasa panas.

Karni, salah satu warga Desa Terjan mengaku kerap memungut ulat yang jatuh di bajunya ketika melewati jalan mulai Terjan hingga Sendangmulyo. Ia juga mengaku sering merasakan gatal usai bepergian, akhir-akhir ini.

“Ya berharap, Pemerintah membantu warga mengatasi serangat ulat jati,” pungkasnya.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan