18 Desa di Rembang Tak Lagi BAB Sembarangan

Kamis, 20 November 2014 | 16:03 WIB
Komandan Kodim 0720 Rembang Letkol Inf Wawan Indaryanto (tengah) memberikan toilet kepada salah seorang warga di daerah Woro Kecamatan Kragan, Kamis (20/11/2014) pagi. (Foto Pujianto)

Komandan Kodim 0720 Rembang Letkol Inf Wawan Indaryanto (tengah) memberikan toilet kepada salah seorang warga di daerah Woro Kecamatan Kragan, Kamis (20/11/2014) pagi. (Foto Pujianto)

 
KRAGAN, mataairradio.com – Sebanyak 18 desa di Kabupaten Rembang, Kamis (20/11/2014) pagi, membuat komitmen bersama untuk menjadi desa yang bebas dari buang air besar (BAB) sembarangan atau open defacation free (ODF) pada momentum peringatan Hari Toilet Dunia yang jatuh 19 November.

18 desa itu adalah Tegaldowo, Pasucen, Timbrangan, dan Kajar Kecamatan Gunem, Tengger, Bitingan, Ukir, dan Pakis Kecamatan Sale, Pacing, Ngulahan, Dadapan, dan Kumbo Kecamatan Sedan, serta Langgar, Rakitan, Labuhan Kidul, dan Sendangmulyo Kecamatan Sluke.

Pencanangan komitmen bersama “open defacation free” ini dihadari oleh antara lain Kepala Dinas Kesehatan Rembang, pihak Polres Rembang, Bappeda, Camat, 18 Kepala Desa, sanitarian, dan Kepala Puskesmas setempat, serta berlangsung di Desa Woro Kecamatan Kragan.

Komitmen bersama itu turut dilatarbelakangi oleh isu strategis menyangkut toilet dan sanitasi di seluruh dunia oleh PBB yang menyebut lebih dari 2,7 juta orang meninggal dunia setiap tahun sejak 2001, akibat pneumonia dan diare lantaran buruknya sanitasi.

Pada tahun 2011 di Rembang, jumlah penderita diare naik hampir enam persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 10.101 kasus menjadi 10.689 kasus dan separuh di antaranya diderita oleh balita.

Sementara pada 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang mencatat, jumlah rumah yang memiliki jamban belum mencapai 50 persen atau baru 48,9 persen dan dari yang telah memiliki jamban itu baru 75 persen yang bisa dikategorikan sebagai jamban sehat.

Komandan Kodim (Dandim) 0720 Rembang Letnan Kolonel Infanteri Wawan Indaryanto yang menjadi pembicara kunci di kesempatan ini mengajak ke setiap masyarakat di kabupaten ini untuk mencetak generasi yang kuat dan sehat serta berperilaku hidup bersih dan tidak buang air besar sembarangan.

“Mari kita jaga kebersihan karena kebersihan sebagian dari iman. Buang air besar sembarangan berbahaya bagi kesehatan. Terlebih bagi anak-anak kita. Mari kita menjaga kehormatan kita sebagai manusia,” tandasnya.

Sebelum 18 desa yang berkomitmen untuk bebas dari buang air besar sembarangan, di Rembang saat sekarang, sudah ada 16 desa yang sudah terlebih dulu menyatakan sebagai ODF.

Dua desa menyatakan diri bebas dari buang air besar sembarangan pada 2011, disusul tiga desa pada 2012, 11 desa pada 2013, dan hingga akhir tahun nanti akan ada 25 desa yang telah “open defacation free”.

“Dari kegiatan ini diharapkan masyarakat desa menjadi terpicu untuk merubah perilaku buang air besar sembarangan menjadi setop BABS,” kata Endang Suprapti, Manajer Plan Indonesia Program Unit Rembang.

Untuk diketahui, Plan Indonesia bekerjasama dengan dinas terkait mendorong percepatan ODF di Rembang. Selain meningkatkan intensitas monitoring di 18 desa bersama tim kecamatan dengan mekanisme “home visit” maupun pertemuan, Plan juga menggandeng pihak penyedia jamban murah.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto

iklan-kandung-toko-alat-listrik




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan