REMBANG, MataAirRadio.net – Rapat pleno terbuka penetapan perolehan suara dan kursi partai politik serta penetapan calon terpilih untuk DPRD Kabupaten Rembang, Selasa (13/5) siang diwarnai insiden padam listrik selama lebih dari satu jam. Listrik padam akibat korsleting di jaringan internal kantor DPRD.
Korsleting sempat memicu kebakaran kecil, namun dapat segera teratasi dengan alat pemadam ringan atau apar. Insiden mati lampu terjadi pada saat komisioner KPU Kabupaten Rembang sedang membacakan perolehan suara dan kursi parpol di Daerah Pemilihan Rembang II.
Setelah terhenti selama 10 menit, pembacaan perolehan suara dan kursi parpol akhirnya dilanjutkan di bawah penerangan lampu senter. Hal itu setelah para perwakilan parpol menghendaki rapat pleno tetap dilanjutkan, dan panitia pengawas pemilu membolehkan.
Mokhamad Zaenuri, perwakilan dari PPP menyebut insiden mati lampu mengganggu rapat pleno kali ini. Namun mayoritas peserta sidang menghendaki rapat dilanjutkan. Memang dia menyebut insiden itu sebagai halangan kecil. Namun mestinya menjadi pelajaran agar tidak lagi terulang.
Satu armada pemadam dan satu mobil tangki sempat datang untuk melakukan pemadaman. Namun mereka tidak sampai beraksi karena api telah dapat ditangani dengan alat pemadam ringan di kantor DPRD.
Beberapa personel polisi yang kebetulan berada di lantai satu, di dekat lokasi boks sekering jaringan listrik DPRD, sempat pula turun tangan. Petugas dari PLN pun tak lama kemudian datang dan melakukan perbaikan. Namun hingga rapat pleno berakhir, listrik belum juga menyala.
Kepala Sub-Bagian Teknik Pemilu Sekretariat KPU Kabupaten Rembang Mashari mengatakan, sebenarnya terdapat jenset di DPRD. Namun korsleting telah mengakibatkan kerusakan pada jaringan listrik, sehingga memerlukan perbaikan.
Dia mengklaim, padamnya lampu tak sampai mempengaruhi kualitas rapat pleno. Parpol juga tidak mempermasalahkannya. Rapat pleno itu dilanjutkan hingga berakhir. Namun dia mengakui, padamnya listrik mengakibatkan peserta rapat kurang nyaman karena pengap.
Sementara itu, berdasarkan rapat pleno terbuka tersebut, perolehan kursi DPRD Kabupaten Rembang, tidak melenceng dari prediksi. PPP dinyatakan meraup 10 kursi atau yang terbanyak untuk DPRD Kabupaten Rembang.
Disusul, Partai Demokrat delapan kursi, PKB 6 kursi, PDIP dan Gerindra masing-masing lima kursi, Partai Nasdem dan Golkar masing-masing tiga kursi, Partai Hanura dan PAN masing-masing dua kursi, dan PKS satu kursi. (Pujianto)
Tinggalkan Balasan