Peringatan Hari Antikorupsi Dinodai Politik Uang Pilkada

Rabu, 9 Desember 2015 | 14:00 WIB
Ilustrasi. (Foto: http://indoelection.com/)

Ilustrasi. (Foto: http://indoelection.com/)

 

REMBANG, mataairradio.com – Peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia dinodai oleh aksi bagi-bagi uang atau politik uang guna memenangkan salah satu pasangan calon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Rembang 9 Desember ini.

Koordinator Lembaga Studi Pemberdayaan Masyarakat (Lespem) Rembang Bambang Wahyu Widodo mengungkapkan, sobekan amplop yang diduga sebelumnya berisi uang politik, banyak ditemui di tempat sampah. Namun ia enggan menyebut calon yang membagi-bagikan uang.

“Nggak usah saya sebut lah. Masyarakat sudah tahu lah; mana yang bagi-bagi uang,” terangnya.

Menurutnya, politik uang sudah jelas dilarang oleh Negara. Bambang pun berpendapat, aksi bagi-bagi uang akan mendorong seorang bupati yang nanti berkuasa, melakukan korupsi.

“Hal itu karena kepala daerah yang bagi-bagi uang akan berpikir keras untuk mengembalikan modal pencalonan,” katanya.

Pihak Lespem Rembang berjanji untuk mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan di kabupaten ini; siapapun calon bupati yang memenangi pilkada.

“Pengawalan dan pengawasan itu akan kami lakukan antara lain dengan pemelototan anggaran yang rentan dikorupsi,” jelasnya.

Menurut Bambang, Pilkada serentak tahun ini, terbilang spesial karena digelar secara bertepatan dengan peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia.

Dia berharap, kesadaran pemberantasan korupsi berawal dari setiap pribadi, dengan cara tidak terlibat dalam politik uang.

Sementara itu, meskipun aksi bagi-bagi uang ramai di masyarakat, tetapi Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada di berbagai tingkatan, belum sampai menangkap tangan pelaku politik uang.

“Belum ada temuan atau laporan Mas,” ujar Ketua Panwas Pilkada Rembang Totok Suparyanto.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan