Perajin Batik Tulis Lasem Comot Corak Bali

Rabu, 27 Mei 2015 | 16:47 WIB
Hawin Wilopo, pemilik gerai penjualan batik "Gunung Kendil" melayani salah seorang pembeli di stan pamerannya di Rembang Expo 2015 di Balai Kartini, Rabu (27/5/2015). (Foto: Pujianto)

Hawin Wilopo, pemilik gerai penjualan batik “Gunung Kendil” melayani salah seorang pembeli di stan pamerannya di Rembang Expo 2015 di Balai Kartini, Rabu (27/5/2015). (Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Perajin batik tulis lasem mulai mencomot corak batik Nusantara. Di Rembang, corak leak pada batik bali mulai diserap. Salah satunya oleh gerai batik kontemporer, “Gunung Kendil”.

Hawin Wilopo, pemilik gerai batik tulis klasik dan kontemporer “Gunung Kendil” Rembang mengaku ingin tampil beda dengan menyuguhkan batik di era modern.

“Selama ini batik tulis lasem sangat kental dengan unsur budaya China. Akulturasi seni bisa dilakukan untuk menghasilkan unsur baru,” tandasnya.

Hanya saja meski mencomot corak leak bali, tetapi Hawin belum menjualnya di Pulau Dewata. Dia justru mulai memasarkannya ke Korea lewat reseller.

“Harganya mulai Rp400.000-Rp600.000 per potong pakaian jadi. Konsep ini baru saya garap menjelang Rembang Expo ini,” ungkapnya.

Hawin yang ditemui di stan pamerannya, Rabu (27/5/2015) pagi menyebut seni dan budaya terus berkembang. Karena itu menurutnya, sesekali perlu ada hal lain yang ditonjolkan, tanpa mengurangi kekhasan batik tulis lasem.

“Sejauh ini, belum ada pelanggan yang komplain atau sekadar menyarankan agar saya tidak memproduksi batik yang aneh-aneh. Pasar justru menyambut baik produknya, meski berjalan perlahan,” tandasnya.

Hawin pun terbayang mengadopsi corak lain, tetapi tidak diungkapkannya. Warga Tawangsari Leteh Kecamatan Rembang mengaku memproduksi batik tulis lasem corak leak bali, secara terbatas.

“Tidak banyak perajin yang bisa menyesuaikan secara cepat pola modern. Jadinya, pengerjaan menjadi agak lama. Tetapi batik kami laku keras di Pulau Sumatera dan Jakarta,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan di stan pamerannya di bagian tengah Balai Kartini, setidaknya ada empat potong batik tulis lasem corak leak bali yang dijualnya. Di lembaran kain batik itu, masih terdapat corak khas kembang suruh yang selama ini kental dengan Lasem.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan