Pengurus Golkar Rembang Resahkan Pembekuan DPD II

Jumat, 12 Desember 2014 | 18:35 WIB
Sekjen DPD II Partai Golkar Rembang Priyono. (Foto:Pujianto)

Sekjen DPD II Partai Golkar Rembang Priyono. (Foto:Pujianto)

 
REMBANG, mataairradio.com – Pengurus Partai Golkar Kabupaten Rembang meresahkan pembekuan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II setempat oleh pihak DPD I Golkar Jawa Tengah versi Munas Bali Aburizal Bakrie. DPD II Partai Golkar Rembang dibekukan bersama sembilan DPD II lainnya di Jawa Tengah.

Di Rembang, pembekuan kepengurusan juga diikuti isyarat pemecatan Sekjen DPD II Partai Golkar Rembang Priyono lantaran turut hadir di Musyawarah Nasional Partai Golkar kubu Agung Laksono di Ancol, Jakarta. Padahal sebelumnya, Priyono juga hadir di Munas Bali yang digelar kubu Aburizal Bakrie.

Priyono yang dikonfirmasi awak media pada Jumat (12/12/2014) siang menyesalkan pembekuan kepengurusan DPD II Partai Golkar Rembang. Jika pun ada pembekuan, menurutnya, tidak perlu sampai seluruh kepengurusan.

“Apalagi yang hadir di Munas Ancol hanya saya, sehingga jika sampai ada pemecatan karena dianggap salah, maka cukup saya. Itu pun mestinya perlu dikaji karena saya kader murni Partai Golkar di Rembang alias bukan kutu loncat dari partai lain. Saya Sekjen selama dua periode ini,” katanya.

Priyono mengaku belum mengontak pihak DPD I Partai Golkar Jawa Tengah atas surat pembekuan yang dialamatkan kepada 10 DPD II Jateng, salah satu di antaranya Rembang.

“Kami akan terlebih dahulu menggelar rapat harian pengurus pada 20 Desember nanti. Maunya sih cepat-cepat, tetapi banyak pengurus yang sekarang masih di luar kota,” ungkapnya.

Dalam rapat itu, Priyono yang hadir seorang diri di Munas Ancol, namun hadir berdua bersama Pelaksana Tugas Ketua DPD II Partai Golkar Rembang Bambang Sugomo di Munas Bali, akan memaparkan laporan mengenai hasil mengikuti kedua munas tersebut.

Namun disinggung mengenai bayangan langkah yang bakal ditempuh pengurus DPD II Partai Golkar Rembang, Priyono mengungkapkan akan meminta ke DPD I Jawa Tengah untuk mempertegas isi surat.

“Sebab, kalimat pembekuan pada surat yang diterima oleh DPD II Partai Golkar Rembang, belum secara jelas menyebut apakah pembekuan hanya berlaku terhadap personel yang menghadiri Munas Ancol atau memang seluruh kepengurusan,” tandasnya.

Dalam percakapan dengan mataairradio, Priyono menegaskan bahwa dirinya tidak mampir ke kediaman Aburizal Bakrie seusai mengikuti Munas Ancol, seperti yang dilakukan oleh utusan dari DPD II Partai Golkar Kabupaten Jepara.

Menurutnya, kehadirannya ke Munas Ancol sepulang mengikuti Munas Bali hanya sebuah spontanitas. Apalagi pada kapasitasnya sebagai Ketua Kosgoro Rembang, Priyono merasa punya ikatan dengan Ketua Pusat Goskoro, Agung Laksono.

“Rasanya tidak etis, jika tidak menghadiri Munas Ancol yang notabene digelar oleh tokoh yang merupakan Ketua Pusat Kosgoro. Saya tidak mau dianggap memihak salah satu kubu yang bertikai di Partai Golkar,” pungkasnya.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan