Pencuri Bobol Kamar dan Cabuli Mahasiswi Penghuni Kos

Senin, 27 Januari 2014 | 15:32 WIB
Kos milik Suyadi di bilangan RT 6 RW 3 Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang. (Foto:Puji)

Kos milik Suyadi di bilangan RT 6 RW 3 Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang. (Foto:Puji)

REMBANG, MataAirRadio.net – Kawanan pencuri membobol sebuah kamar kos di bilangan RT 6 RW 3 Desa Kabongan Kidul Kecamatan Kota Rembang dan mencabuli tiga mahasiswi di dalamnya, Minggu (26/1) dini hari kemarin. Satu unit komputer jinjing jenis netbook merek Acer, satu unit ponsel pintar jenis blackberry, dua ponsel merek samsung dan nokia, serta uang tunai Rp615.000, digondol para pelaku.

Peristiwa pembobolan kamar kos milik Suyadi itu terungkap setelah ketiga mahasiswi sebuah sekolah tinggi ilmu kesehatan di Kudus itu, menangis dan berteriak meminta tolong. Satu dari tiga orang pria yang merupakan tetangga satu kompleks kos dengan korban, segera datang memberikan pertolongan. Fatoni, salah satu tetangga korban menuturkan, saat kejadian dirinya sedang tidak berada di kos-kosan.

Namun dari penuturan Norman, warga kos yang pertama kali menolong korban, ketiga mahasiswi ini dalam kondisi diikat dan ditelanjangi pelaku. Dari penuturan korban yang diterimanya, pelaku sempat menodongkan linggis ke leher mereka. Korban lantas diminta menyerahkan barang berharga miliknya. Pelaku diduga dua orang. Satu masuk dan menodongkan linggis, satunya lagi menunggu di luar kamar.

Hingga Senin (27/1) siang, polisi masih menyelidiki kasus pembobolan kamar kos di Kabongan Kidul itu. Tiga korban dan tetangga penghuni kos juga sudah dimintai keterangannya oleh polisi. Tiga mahasiswi itu berinisial QN, warga Woro Kragan, NN warga Lau Dawe Kudus, dan RS warga Trembes Gunem.

Ardi Kir Isbiyanto, warga yang tinggal di depan kos-kosan itu mengatakan, peristiwa pembobolan diduga terjadi antara kurun waktu jam dua hingga jam setengah tiga dini hari. Saat itu, kebanyakan warga sedang terlelap tidur. Setelah mendengar ada kegaduhan di kos-kosan itu, beberapa warga sempat keluar rumah dan berusaha mengejar pelaku.

Namun upaya itu tidak berhasil karena jeda waktu seusai kejadian, berselang cukup lama. Saat kejadian, warga setempat juga tidak sedang meronda di kawasan tersebut. Ardi menambahkan, sudah dua kali, kompleks kos di depan rumahnya itu, disatroni maling.

Suyadi, sang pemilik kos belum bisa dikonfirmasi mengenai kasus yang menimpa mahasiswi indekos itu. Yang bersangkutan sedang bekerja sebagai PNS, demikian juga istrinya. Mahmudi, pemilik jasa kos lain di wilayah itu mengakui, pengawasan dan penjagaan lingkungannya, kurang berjalan secara baik.

Dia juga mengatakan, wilayah setempat memang menjadi langganan indekos, baik oleh mahasiswa ilmu kesehatan dan koas atau dokter muda yang bertugas di RSUD dr R Soetrasno Rembang. Mencegah kejadian yang tidak diinginkan, biasanya warga kos dimintanya untuk menjaga keselamatan diri masing-masing. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan