
REMBANG, mataairradio.com – Sejumlah pedagang bahan bakar minyak (BBM) mengeluh adanya larangan membeli BBM jenis premium dan pertalite dengan menggunakan jerigen atau wadah lainnya di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Larangan ini dimulai sejak Senin (23/9/2019) kemarin.
Erick Santoso pedagang BBM eceran asal Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur mengeluh dengan adanya larangan tersebut, pasalnya beberapa langganan yang datang ke SPBU mini miliknya banyak yang membeli BBM jenis pertalite. Dirinya membeli pertalite dengan harga Rp 7800 per liter dan menjualnya Rp 8500 per liter.
Dalam sehari Erick mampu menjual sebanyak empat jerigen dengan kapasitas satu jerigen sekitar 35 liter atau total bisa menjual kurang lebih 140 liter. Sedangkan untuk BBM jenis premium, Erick memang tidak menjualnya karena BBM jenis ini memang sulit didapatkan dan hanya ada di beberapa SPBU saja.
Sedangkan untuk BBM jenis pertamax pihak SPBU memang tidak melarang para pedagang eceran untuk membeli menggunakan jerigen namun berdasarkan pengalaman, pembeli BBM jarang yang mengisi kendaraannya dengan BBM jenis pertamax itupun terpaksa karena jenis pertalite habis. Untuk harga pertamax sendiri di tingkatan SPBU di angka Rp 9850 per liter.
“Sudah tiga hari ini tidak boleh beli pertalite Mas, ya mau gimana lagi. Harapannya bisa diperbolehkan lagi membeli pertalite,” harapnya.
Intan salah seorang petugas di SPBU di jalan Gajahmada Rembang membenarkan informasi larangan membeli BBM jenis premium dan pertalite menggunakan jerigen. Larangan tersebut sudah berlaku sejak tiga hari yang lalu atau Senin (23/9/2019).
Menurutnya kebijakan tersebut berasal dari Pertamina pusat dan berlaku diseluruh SPBU di Indonesia. Disinggung alasan pelarangan tersebut, dirinya tidak mengetahuinya. Pihaknya hanya menjalankan instruksi dari pimpinannya.
“Ya Mas, larangan ini di seluruh Indonesia. Hanya pertalite dan premium saja yang tidak boleh. kalau pertamax boleh kok,” pungkasnya.
Misbah, salah seorang pengendara yang mengisi BBM di SPBU mini kurang sepakat dengan kebijakan Pertamina tersebut, sebab jika warga yang tempat tinggalnya jauh dari SPBU dan kebetulan kehabisan BBM kemungkinan akan kesulitan mencari BBM eceran. Apalagi dengan kebijakan tersebut kemungkinan penjual BBM eceran banyak yang gulung tikar.
“Kita kan cari murah Mas, lha premium sekarang sudah langka terus pertalite eceran juga jarang. Ya kalau kita ketemu SPBU, lha kalau di desa-desa kan jarang mas,” pungkasnya.
Penulis: Mohammad Siroju Munir
Editor: Muhammad Fadlil
luka hati
Remuk Rakyat..
bakul bensin eceran
terus terang mau nutup pertamini pelan-pelan mas…
Jeck
Mending harganya dinaikan drpda gak boleh diambil
Sri nuryuli
tolong pak…klu mau di naikkan harganya tinggal di naikkan aja…tpi jngan di persulit kita beli pertalite.
paijan
pro rakyat kecil rakyat kecil yang mana..?
Dwi
Padahal pertalite bukan subsidi
gapai mimpi
Rakyat di paksa beli pertamax, klo beli pertamax jgnkan cm bawa jerigen, bawa galon ga pa2..