Gerindra Pesimistis Kelanjutan Koalisi Besar Pilkada Rembang

Selasa, 16 Juni 2015 | 18:23 WIB
Ilustrasi (Foto: mataairradio.com)

Ilustrasi (Foto: mataairradio.com)

 
REMBANG, mataairradio.com – Partai Gerindra pesimistis dengan kelanjutan koalisi besar parpol untuk Pilkada Rembang tahun ini. Hal itu setelah partai peserta koalisi masih saling bungkam ketika diminta menyebut jago masing-masing.

Ketua DPC Partai Gerindra Rembang Sumartono yang ditemui mataairradio malah menganggap pertemuan pertama lima partai politik di kediaman bakal calon bupati Harno, 12 Juni kemarin belum sebagai kesepakatan koalisi besar.

“Sebab, pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan apa pun,” katanya.

Buktinya, menurut Sumartono, ketika PKB ditanya oleh PDIP tentang siapa jagonya, duta dari partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu dianggap gagap.

“Demikian pula ketika Gerindra ditanya oleh Demokrat tentang calon, kami pun katakan kalau belum menemukan calon yang tepat,” tandasnya.

Selain itu, Sumartono mengungkapkan bahwa di pertemuan Jumat (12/6/2015) lalu, tampak ada ego yang dikedepankan dari setiap partai politik.

“Misalnya PDIP tampak ingin sekali hanya mengusung Ridwan diposisi calon wakil bupati,” katanya.

Kemungkinan yang sama juga terjadi di Partai Demokrat, sejak Umy Jazilah Salim mengatakan siap dicalonkan sebagai Bupati. Jika ego dari setiap partai tak bisa dikendalikan, maka bisa jadi, koalisi besar akan kandas di tengah jalan.

“Mesti ada yang sedikit mengalah,” tandasnya.

Tetapi di tengah pesimismenya, dia mengingatkan bahwa dinamika politik hampir selalu susah ditebak. Tidak menutup kemungkinan, di pertemuan kedua, pembicaraan antarpartai peserta koalisi mulai “memadat”.

“Kalau soal calon dari Gerindra sendiri, sudah dikantongi (DPP) Jakarta,” katanya.

Politisi yang lebih banyak tinggal di Jakarta itu menegaskan, koalisi besar memang sangat strategis dalam upaya menyatukan visi membangun Rembang yang telah banyak tertinggal dari kabupaten lain.

“Kalau kami tidak terlalu bernafsu untuk memuluskan calon bupati usungannya di koalisi besar,” imbuhnya.

Sebelumnya, juru bicara koalisi besar Tri Cahyo Rismawanto mengatakan, lima partai yaitu Demokrat, PKB, PDIP, Gerindra, dan Hanura telah bersepakat bergabung dalam koalisi besar. Hal itu menjadi kesepakatan dari pertemuan pertama.

Fokus pembicaraan di pertemuan kedua mengarah ke posisi Harno sebagai calon bupati. Akankah menguat atau justru sebaliknya, mesti berpikir ke calon lain. Nama Umy Jazilah Salim dan Hamzah Fatoni juga dikaitkan dengan perumusan calon bupati dari koalisi besar.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan