DPRD Apresiasi dan Kritisi RUPS PT RBSJ

Jumat, 19 Juni 2015 | 17:23 WIB
Pabrik gula mini salah satu aset PT RBSJ. (Foto:Rif)

Pabrik gula mini salah satu aset PT RBSJ. (Foto:Rif)

 
REMBANG, mataairradio.com – DPRD Rembang mengapresiasi sekaligus mengkritisi rapat umum pemegang saham atau RUPS Tahunan Tutup Buku 2012 PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya (RBSJ).

Ketua Komisi B DPRD Rembang Harno yang ditemui mataairradio pada Jumat (19/6/2015) pagi mengapresiasi digelarnya RUPS karena hal itu sudah sejak lama ditunggu. Hanya saja dia mempertanyakan alasan DPRD tidak sedikit pun diberi tahu.

“Kami baru tahu adanya RUPS PT RBSJ tanggal 9 Juni lalu itu dari media. Kami akan menunggu kiriman salinan hasil RUPS itu agar publik juga tahu. Kami belum mengontak Pemkab terkait hasil RUPS,” ungkapnya.

Jika sudah menerima salinan hasil RUPS, Komisi B mengaku akan mengecek, apakah ada masalah di badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut. Masalah yang dimaksud itu di antaranya terkait laba-rugi perusahaan yang didirikan dengan modal Rp35 miliar.

Menurut Harno, laba atau rugi perlu diketahui secara detail, karena Pemerintah juga mesti berbicara soal deviden atau bagi hasil keuntungan. Selain laba-rugi, DPRD juga akan mengecek aset perusahaan.

“Inventarisasi aset itu diperlukan, karena belakangan RBSJ sedang terbelit polemik terkait pengelolaan Pelabuhan Tanjung Bonang. DPRD akan memanggil Kabag Perekonomian dan Direktur RBSJ, dalam waktu dekat,” katanya.

Seperti diberitakan, Bupati Rembang Abdul Hafidz membenarkan adanya RUPS PT RBSJ pada 9 Juni 2015. Rapat umum pemegang saham ini dilakukan atas tutup buku tahun 2012. RUPS terkatung-katung karena sempat terganjal audit independen dan masuknya Bupati Moch Salim ke penjara pada 2013.

Sementara itu, sejak dibentuk, deviden yang disetorkan PT RBSJ ke kas daerah Pemkab Rembang, merosot dari tahun ke tahun. Pada 2008, RBSJ menyetor deviden Rp1,69 miliar, tetapi pada 2009, setoran turun menjadi Rp1,64 miliar.

Pada 2010, RBSJ hanya setor Rp1,05 miliar ke kas daerah. Setahun berikutnya atau pada 2011, tidak ada setoran deviden ke kas daerah, tetapi pada 2012 kembali ada setoran Rp262,5 juta. Dan tahun berikutnya, 2013, kembali tidak ada setoran ke kas daerah.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan