Bicara Toleransi, Ketua Fatayat Rembang Ning Iyah Sampaikan Ini

Senin, 21 November 2022 | 20:08 WIB

Ning Raabiatul Bisyriyah Sybt (Pegang mik) saat memberikan materi dalam Rakor Sinergitas Kepemudaan di Lantai IV Gedung Setda Rembang, Senin (21/11/2022) pagi. (Foto: mataairradio.com)


REMBANG, mataairradio.com –
 Ketua Fatayat Rembang Raabiatul Bisyriyah Sybt atau Ning Iyah menyampaikan bahwa lingkungan keluarga memiliki peran yang vital dalam memperkokoh nilai-nilai toleransi.

Hal itu ia sampaikan pada saat acara Rakor Sinergitas Kepemudaan “Membentengi Bahaya Faham Intoleran Bagi Generasi Muda”, di Lantai IV Gedung Setda Rembang, Senin (21/11/2022) pagi.

Ning Iyah sapaan akrab putri Gus Mus yang nomor empat itu menjelaskan, benteng utama agar generasi muda memiliki toleransi yang kuat adalah dari lingkungan terkecil, yakni keluarga.

“Karena sebuah bangsa itu terdiri atas kumpulan keluarga. Jika dalam keluarga sudah menanamkan nilai-nilai agama, kebaikan, kemanusiaan, dan toleransi, tentu tidak akan ada intoleransi,” terang Ning Iyah.

Ning Iyah juga mengusulkan, supaya di dalam keseharian masyarakat tidak menyebut-nyebut diksi yang negatif.

“Tadi juga saya sampaikan kalau ada baiknya mulai sekarang diksi-diksi negatif seperti intoleransi, atau radikalisme itu kita hilangkan. Kita ganti dengan toleransi dan moderasi beragama,” ujarnya.

“Karena diksi negatif bila diulang-ulang nantinya akan menjadi kenyataan. Seperti tema kegiatan kita siang ini, bisa diubah dengan judul atau tema: Memperkokoh Toleransi pada Generasi Muda,” imbuh Ketua Fatayat Rembang.

Selain itu, Ning Iyah juga menyampaikan pilar kekuatan sebuah keluarga terletak pada perempuan dalam hal ini ibu. “Karena ibu adalah al madrosatul ula. Pendidik pertama dan utama untuk anak,” pungkas Ning Iyah.

 

Penulis: Mukhammad Fadlil

Editor: Mukhammad Fadlil




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan