Alun-alun Rembang Diklaim Ramah Tuna Netra

Jumat, 24 Oktober 2014 | 15:37 WIB
Sekda Rembang Hamzah Fatoni saat menginspeksi mendadak proyek penataan Alun-Alun Rembang, Rabu (22 10 2014) siang didampingi Sigit Widyaksono, PPK Proyek (tengah). (Foto:rembangkab.go.id)

Sekda Rembang Hamzah Fatoni saat menginspeksi mendadak proyek penataan Alun-Alun Rembang, Rabu (22 10 2014) siang didampingi Sigit Widyaksono, PPK Proyek (tengah). (Foto:rembangkab.go.id)

 

REMBANG, mataairradio.com – Penataan tahap akhir Alun-alun Rembang diklaim akan menghasilkan desain yang ramah bagi para penyandang tuna netra yang nantinya berkunjung. Saat sekarang, bagian bangunan yang dirancang agar ramah kepada penyandang disabilitas.

“Line untuk tuna netra sudah dipasang berupa teraso (terazzo) baik di bagian selter ataupun di baris keliling alun-alun,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Penataan Tahap Akhir Alun-alun Rembang Sigit Widyaksono kepada mataairradio.com, Jumat (24/10/2014) siang.

Menurutnya, permukaan terasso yang kasar dan ada semacam ruas garis timbul, akan membuat alun-alun ramah bagi pengunjung penyandang tuna netra. Ia juga mengatakan, desain akses masuk alun-alun dari tepi barat depan Masjid Agung Rembang, juga akan dibuat ramah bagi kaum difabel.

“Yang di depan masjid itu, juga akan kita buat akses yang bentuknya semacam turunan namun dengan gaya yang langsam. Tidak berundak secara ekstrem,” tandasnya.

Dia mengaku sedang menggenjot progress pelaksanaan proyek penataan tahap akhir alun-alun, agar bisa selesai sebagaimana kontrak yang diteken oleh rekanan, yakni 16 Desember 2014.

“Kami sedang optimalkan segala pekerjaan agar selesai tepat waktu. Dengan progress yang sekarang sekitar 60 persen, kita optimitis tidak sampai bakal terjadi molor (dari tanggal 16 Desember 2014, red.),” ujarnya.

Manajer Proyek Penataan Alun-alun Rembang Muhammad Faji menyatakan, sesuai dengan perjanjian kontrak, renovasi alun-alun memang harus selesai pada 16 Desember 2014.

“Saat ini sudah di atas 60 persen pengerjaan. Akhir bulan ini, pengerjaan kami target mencapai 75 persen. Secara struktur sudah selesai semua, tinggal finishing,” katanya.

Dia menekankan, untuk mengejar waktu penyelesaian renovasi agar sesuai kontrak, jumlah tenaga kerja ditambah. Ada lebih dari 50 tenaga kerja yang bekerja hingga malam hari.

“Kita optimistis selesai tepat waktu. Tidak molor. Tenaga kerja kami optimalkan dengan kerja lembur hingga malam hari,” tegasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang Hamzah Fatoni saat meninjau lokasi alun-alun pada Rabu (22/10/2014) kemarin, memerintahkan agar kontraktor dan pengawas proyek untuk segera menghentikan pengerjaan proyek senilai Rp3,5 miliar itu, jika tidak sesuai spesifikasi.

“Kami ingin memastikan kualitas harus sesuai spesifikasi yang diatur dalam dokumen kontrak. Waktu pengerjaan juga harus dipastikan sesuai dengan yang ada di kontrak,” ujarnya.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan