Warga Pangkalan Temukan Mayat Nelayan Mengapung

Sabtu, 14 Januari 2017 | 21:29 WIB

Warga Desa Pangkalan Kecamatan Sluke menemukan sesosok mayat nelayan mengapung di laut sebelah utara tempat pelelangan ikan (TPI) setempat pada Sabtu (14/1/2017) sekitar pukul 11.00 WIB. (Foto: Pujianto)

 

SLUKE, mataairradio.com – Warga Desa Pangkalan Kecamatan Sluke menemukan sesosok mayat nelayan mengapung di laut sebelah utara tempat pelelangan ikan (TPI) setempat pada Sabtu (14/1/2017) sekitar pukul 11.00 WIB.

Awalnya, seorang warga Desa Pangkalan bernama Sumarno yang pada saat itu sedang menunggu perahu miliknya melihat ada orang terapung. Begitu didekati dan dilihat, orang itu dalam posisi tengkurap dan mengenakan pakaian lengkap.

Orang berjenis kelamin laki-laki ini mengenakan kaos lengan pendek warna hijau pakai celana panjang warna hitam dan bersepatu karet warna hitam. Sumarno lalu mengundang beberapa temannya untuk menolong dengan cara mengangkatnya.

“Saat diangkat, ternyata kondisinya sudah meninggal dunia. Laki-laki itu lalu dibawa ke TPI,” ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Sluke Aiptu Yudi Kristianto menirukan keterangan dari saksi, Sumarno, kepada reporter mataairradio.com.

Begitu sampai di TPI yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi penemuan mayat, salah seorang saksi mengenali orang itu sebagai warga Desa Manggar kecamatan setempat. Namanya Marwi. Usianya 59 tahun.

“Warga melapor ke Kades Pangkalan yang dilanjutkan dengan menghubungi Kades Manggar guna disampaikan kepada pihak keluarga dan juga melapor ke Polsek Sluke,” tutur Yudi menguraikan kronologi peristiwa tersebut.

Korban sempat dibawa ke Puskesmas Sluke. Menurut dokter di puskesmas setempat, Marwi meninggal dunia diduga karena tenggelam dengan ditandai keluarnya buih atau busa dari mulut korban. Di tubuh korban tidak ditemukan adanya luka bekas kekerasan.

Istri korban, Parti (45) kepada polisi menerangkan bahwa korban mempunyai riwayat penyakit dalam dan sering muntah darah. Sebelumnya, korban pamit mencari ikan dengan menggunakan jala sekitar pukul 10.00 WIB. Ia tak menyangka sang suami bakal mengalami nahas itu.

“Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan otopsi, selanjutnya korban dibawa pulang ke Desa Manggar untuk dimakamkan,” pungkas Kanit Reskrim Polsek Sluke.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan