Takut Serap Anggaran, Kadis PU Diminta Mundur

Senin, 23 Mei 2016 | 14:30 WIB
Sekretaris Komisi C DPRD Rembang Mohammad Imron berbicara kepada para wartawan mengenai serapan anggaran infrastruktur yang belum berjalan di kabupaten ini, Senin (23/5/2016). (Foto: Pujianto)

Sekretaris Komisi C DPRD Rembang Mohammad Imron berbicara kepada para wartawan mengenai serapan anggaran infrastruktur yang belum berjalan di kabupaten ini, Senin (23/5/2016). (Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Anggaran guna pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan, di Kabupaten Rembang terpantau masih belum terserap, setidaknya hingga Senin (23/5/2016).

Terkini, laman resmi layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kabupaten Rembang, sebatas mengumumkan pengadaan jasa konsultasi survei dan pemetaan senilai Rp994,9 juta serta belanja jasa konsultansi survei data induk jaringan jalan kabupaten senilai Rp249,34 juta.

Anggota Komisi C DPRD Rembang Mohammad Imron mengatakan, terkait LPSE yang masih nihil dari pengumuman lelang pekerjaan infrastruktur, pihak dinas pekerjaan umum (DPU) akan dipanggil oleh pihaknya.

“Besok pagi (24/5/2016), DPU kita panggil secara komplet. Jangan Kabid tertentu saja yang disuruh nemui komisi. Selama ini, Kepala DPU juga belum pernah hadir saat dipanggil Komisi C,” tandasnya.

Kepada para wartawan sesuai mengikuti medical check-up di DPRD Rembang, dia juga mengatakan, molornya penyerapan anggaran infrastruktur bisa menjadikan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun 2016.

“Oleh karena itu, jika memang Kepala Dinas PU nggak berani (menyerap anggaran), kami silakan mundur. Kabid-kabid yang tidak mau menyerap anggaran, juga silakan mundur,” tegas dia.

Atas pembangunan infrastruktur yang tidak segera berjalan, Imron mengaku tidak enak kepada konstituennya, apalagi pada tahun 2015 lalu sudah banyak anggaran jalan dan jembatan, yang juga nyaris tak terserap.

“Pas reses kemarin ditanya (konstituen). Umumnya tanya soal pembangunan infrastruktur yang nggak jalan. Sering ditanya juga DPRD bisa bekerja atau tidak. Kita seperti membodohi. Padahal eksekutif yang nggak jalan,” keluhnya.

Pada kesempatan itu, pihaknya pun menyesalkan, belum bergulirnya anggaran kegiatan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan termasuk terhadap pekerjaan yang bersifat penunjukan langsung.

“Anggaran pemeliharaan rutin, masih belum jalan. Yang penunjukan langsung, juga belum. Makanya, kita akan panggil untuk ultimatum, sekaligus cari tahu, yang dikerjakan DPU selama ini itu apa,” pungkasnya.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan