Penyimpangan Dana Simpan Pinjam PNPM Kembali Diwanti-wantikan

Kamis, 23 Juni 2016 | 15:52 WIB
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyerahkan paket bantuan sosial berupa bahan kebutuhan pokok, hasil surplus pengelolaan dana simpan pinjam yang dikelola perempuan pada UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Sumber, di Pendapa Kecamatan setempat, Kamis (23/6/2016). (Foto: Pujianto)

Bupati Rembang Abdul Hafidz menyerahkan paket bantuan sosial berupa bahan kebutuhan pokok, hasil surplus pengelolaan dana simpan pinjam yang dikelola perempuan pada UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Sumber, di Pendapa Kecamatan setempat, Kamis (23/6/2016). (Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Kemungkinan penyimpangan penggunaan dana simpan pinjam yang dikelola perempuan (SPP) yang bersumber dari Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) kembali diwanti-wantikan.

Kali ini oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz saat membagikan bingkisan berupa 720 paket bahan kebutuhan pokok berisi beras, minyak goreng, gula, dan mie instan, hasil surplus pengelolaan dana SPP pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Sumber, Kamis (23/6/2016) siang.

Menurutnya, pengelolaan dana SPP pada PNPM-MPd masih seperti periode yang berlalu, sehingga perlu ditekankan agar tidak ada penyimpangan seperti yang pernah terjadi di UPK tersebut pada masa silam.

“Setiap penyimpangan ada sanksi pidananya. Saya meminta agar dana SPP PNPM-MPd dikelola dengan baik, baik oleh pengawas dan pelaksananya karena kalau terjadi surplus, maka sebagian bisa dipakai untuk membantu warga yang kurang mampu,” terangnya.

Tahun 2015, UPK PNPM-MPd Kecamatan Sumber mencatat surplus sebesar Rp1,05 miliar, yang setelah dikurangi untuk persediaan risiko pinjaman surplus bersihnya mencapai Rp539,9 juta. 20 persen dari surplus kotor atau senilai Rp107,7 juta dipakai untuk pos bantuan sosial.

“Tiap tahun (jumlah penerima bantuan sosial) meningkat. Tahun kemarin per desa, yang dapat 33 orang, tapi sekarang menjadi 40 orang per desa. Cukup lumayan dan semoga tahun-tahun yang akan datang bisa membagi lebih banyak lagi,” ujar Camat Sumber Heriyono.

Sarni, warga Desa Randuagung Kecamatan Sumber mengaku termasuk sebagai pemanfaat dana SPP, sudah sejak lama. Ia mengatakan mengambil dana pinjaman satu juta rupiah guna kebutuhan keluarga.

“Kebetulan belum saya pakai untuk usaha, tetapi saya terbantu dengan dana SPP itu. Bisa buat talangan untuk membayar sekolah anak atau untuk kebutuhan mendesak keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, per paket bahan kebutuhan pokok berisi masing-masing 8 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, 2 kilogram gula, dan 9 bungkus mie instan. Paket bantuan sosial itu dibagi di tiga titik mengacu kewilayahan selatan, tengah, dan utara.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan