Peningkatan Curah Hujan Tak Ganggu Pembenihan Tembakau

Senin, 18 April 2016 | 14:26 WIB
Petani menyiram tebaran benih tembakau pada bedengannya, baru-baru ini. (Foto: Pujianto)

Petani menyiram tebaran benih tembakau pada bedengannya, baru-baru ini. (Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Peningkatan curah hujan di Kabupaten Rembang dalam sepekan belakangan disebut oleh petani tidak mengganggu pembenihan tembakau mereka.

“Belum sampai mengganggu karena pembenihan justru membutuhkan air yang cukup,” beber Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Rembang Maryono, Senin (18/4/2016).

Namun meskipun tidak mengganggu, ia juga menyebut beberapa langkah yang siap dilakukan petani, jika curah hujan masih terus tinggi, beberapa hari kedepan.

“Tapi kami juga siap-siap memperdalam aliran antarguludan bedengan. Teman-teman petani pun ada yang sejak awal mengantisipasi curah hujan tinggi dengan meninggikan guludan,” terangnya.

Saat ini, menurutnya, rata-rata bibit tembakau yang disemai petani sudah berumur 1-2 minggu, sedangkan pemindahan benih ke lahan tanam pada usia sekitar 1,5 bulan.

“Jadi curah hujan yang lumayan meningkat ini, belum sampai pada tahap meresahkan petani,” tandasnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan pantauannya, hampir seluruh petani tembakau di Kabupaten Rembang sudah menyemai benih dengan berkelompok dengan petani setempat.

“Yang Sale juga sudah menebar bibit di bedengan. Hampir semua sudah seperti Sumber, Bulu, Sulang. Ya tinggal itu tadi, dipantau saja agar air tak sampai menggenangi bedengan,” tegasnya.

Suyoto, petani tembakau di Desa Lambangan Wetan Kecamatan Bulu juga mengaku belum mencemaskan peningkatan curah hujan dalam sepekan terakhir.

“Guludan yang dibuat petani untuk bedengan, tinggi, jadi nggak khawatir,” katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa pembenihan tembakaunya sudah berumur lebih dari seminggu dan tumbuh secara merata, sehingga terbilang baik.

“Bibit tumbuh rata. Hampir tidak ada yang tidak tumbuh. Tidak seperti tahun lalu yang banyak gagal tumbuh. Entah karena bibit untuk musim ini lebih bagus,” jelasnya.

Pada musim ini, Suyoto menyatakan masih menanam tembakau pada lahannya seluas sekitar satu hektare, sekaligus berharap mutu tembakau di tahun 2016 lebih baik dibandingkan tahun 2015.

Tahun ini, ada sekitar 3.000 hektare lahan petani di kabupaten ini yang ditanami tembakau, masih dengan sistem kemitraan dengan PT Sadana Arifnusa yang merupakan pemasok untuk PT HM Sampoerna.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan