Los Darurat Pasar Sarang Disorot, Kepala Disperindagkop Bereaksi

Senin, 27 Juni 2016 | 14:56 WIB
Los darurat pada tempat relokasi pedagang Pasar Sarang yang menuai sorotan karena bentuknya dianggap tidak sesuai dengan keinginan pedagang dan anggarannya yang Rp200 juta. (Foto dikutip dari akun facebook Mas Arif Ilhami pada halaman Info Seputar Rembang)

Los darurat pada tempat relokasi pedagang Pasar Sarang yang menuai sorotan karena bentuknya dianggap tidak sesuai dengan keinginan pedagang dan anggarannya yang Rp200 juta. (Foto dikutip dari akun facebook Mas Arif Ilhami pada halaman Info Seputar Rembang)

 

SARANG, mataairradio.com – Los darurat Pasar Sarang disorot setelah bentuknya tidak sesuai dengan keinginan pedagang dan nilai anggaran guna pembuatannya yang mencapai Rp200 juta.

Sorotan tersebut setidaknya disuarakan melalui media sosial dan sampai di telinga Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang Muntoha.

Pemilik akun jejaring sosial facebook Mas Arif Ilhami mempertanyakan kelayakan tempat relokasi pedagang Pasar Sarang, sekaligus meminta agar ditinjau kembali dan diaudit mengenai kesesuaiannya dengan prosedur perencanaan dan pelaksanaan.

“Apakah ini tempat untuk relokasi pasar SARANG…apakah layak bagi penjual dan pembeli, hewan pun tak sudi apalagi kita!!!mohon untuk ditinjau kembali dan diaudit kembali apakah sudah sesuai dengan prosedur perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan,” tulisnya pada 22 Juni pukul 22.17.

Menanggapi sorotan tersebut, Kepala Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Rembang Muntoha meminta agar masyarakat tidak dikompori sebab antara pedagang dengan paguyuban sudah terjalin hubungan baik.

“Kalau ada kecurigaan, silakan dicek. Rakyat punya hak (mempertanyakan) dan nggak ada masalah bagi saya. Silakan lihat antara RAB dan gambar, yang penting nggak ada serupiah pun yang kami simpangkan,” tegasnya ketika dikonfirmasi mataairradio, Senin (27/6/2016) pagi.

Ia juga meminta agar masyarakat, terutama pedagang bisa memahami kenyataan tinggal di los darurat untuk sementara waktu atau sekitar enam bulan, hingga Desember mendatang.

“Itu anggaran (rehabilitasi Pasar Sarang) Rp9,5 miliar. Kalau nggak kita oyak (kejar, red.) nggak selesai-selesai itu. Saya akan lebih senang kalau ada yang dipertanyakan, datang langsung saja ke kantor. Ini nggak pernah ada laporan atau keluhan langsung ke saya,” tandasnya.

Sementara itu, mengenai rencana relokasi pedagang Pasar Sarang ke los darurat beratap terbuat dari bahan kayu dan berlantai tanah, menurutnya akan dilakukan pada tidak lama selepas Lebaran.

“Tanggal 27 Juni ini pengumuman pemenang lelang. Lalu tanggal 10-11 Juli nanti keluar surat perintah kerjanya. Nanti sebelum mulai digarap, sudah pindah pedagang. Ini sekarang mereka (pedagang, red.) sudah siap-siap,” tegasnya.

Muntoha menambahkan, dari total 400 pedagang, hanya sekitar 60-70 persen di antaranya yang bisa ditampung di los darurat, sehingga beberapa pedagang kini juga mulai mendirikan los sendiri di areal relokasi yang sama, yakni kawasan Lapangan Desa Sendangmulyo.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan