Lampu Kerap Mati, Penerangan Alun-Alun Rembang Disorot

Senin, 6 Februari 2017 | 15:41 WIB

Kondisi Alun-alun Rembang yang tampa gelap pada malam hari, 4 Februari 2017. (Foto: mataairradio.com)

 

REMBANG, mataairradil.com – Penerangan Alun-alun Rembang menuai sorotan. Pasalnya, lampu hias maupun lampu tower penerangan kerap diketahui mati pada malam hari.

Menurut laporan yang diterima mataairradio.com, beberapa lampu berbentuk huruf yang disusun menjadi kalimat “Alun-Alun Kota Rembang” juga mengalami hal yang sama, padam pada malam bari.

Intan Primasari, Kepala Seksi Pertamanan dan Pemakaman pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Rembang mengaku telah menerima lapora dari salah seorang pegawainya soal lampu di Alun-alun Rembang yang sering padam di malam hari.

Meskipun merupakan dinas baru dan belum memiliki anggaran untuk membenahi masalah padamnya lampu di alun-alun kota, namun pihaknya telah meminta pegawainya untuk meninjau dan melakukan perbaikan semampunya.

“Saya mendapat laporan tadi pagi, lalu saya telfon yang bagian ngurus itu (lampu di alun-alun). Saat ini anggaran belum jalan. Tapi tetap dicek, diatasi sebisanya. Hampir separuh (lampu) yang mati,” ungkapnya, Senin (6/2/2017) pagi di kantornya.

Sebelumnya pada Desember 2016 lalu, sebanyak 10 titik lampu yang terdiri atas delapan set lampu jalan dan dua lampu hias di ujung timur dan barat, juga padam.

Padahal, lampu-lampu itu hampir semuanya merupakan buah dari pengerjaan penataan alun-alun, yang tuntas pada tahun lalu. Para pedagang dan pengunjung wajah kota ini pun mengeluhkannya dan berharap persoalan tersebut segera diatasi.

Kala itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Rembang pun telah melakukan inspeksi di kawasan sisi utara Alun-alun melalui Kepala Bidang Tata Ruang dan Pertamanan Endro Riyadi dan Kepala Seksi Pertamanan Suhardi.

“Kami datang setelah ada warga yang mengabarkan kepada kami bahwa lampu sisi utara alun-alun, padam. Padam kok semuanya. Kalau ini soal lampu putus, kami kira kok tidak. Setelah kami cek ini tadi, ternyata ada kabel besar yang terpotong,” beber Endro.

Kondisi penampang kabel tembaga bagian dalam yang putus, menurut penilaian pihak DPU, berkemungkinan dipotong sengaja oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. Endro menyayangkan dugaan sabotase tersebut karena merugikan pengunjung.

“Kami mengharapkan kerjasama dari masyarakat dalam menjaga fungsi alun-alun sebagai ruang publik dan ruang hiburan gratis. Mari kita jaga aset kita ini. Jangan hanya mengandalkan dinas (DPU, red.),” pungkasnya.

 

Penulis: Mukhammad Fadlil
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan