Jembatan Darurat Tegalgeneng Ditarget Beres Akhir Pekan

Selasa, 21 Juni 2016 | 16:06 WIB
Salah seorang warga membersihkan hambatan di aliran sungai di bawah Jembatan Tegalgeneng yang ambruk pada Sabtu 18 Juni lalu. Sampai dengan Selasa (21/6/2016), jembatan darurat belum dibuat, tetapi ditargetkan beres pada Sabtu 25 Juni mendatang. (Foto: Pujianto)

Salah seorang warga membersihkan hambatan di aliran sungai di bawah Jembatan Tegalgeneng yang ambruk pada Sabtu 18 Juni lalu. Sampai dengan Selasa (21/6/2016), jembatan darurat belum dibuat, tetapi ditargetkan beres pada Sabtu 25 Juni mendatang. (Foto: Pujianto)

 

SALE, mataairradio.com – Pembuatan jembatan darurat penghubung Dukuh Tegalgeneng dengan Desa Sale Kecamatan Sale ditarget beres pada akhir pekan ini atau Sabtu (25/6/2016) depan.

Target itu karena hingga Selasa (21/6/2016) siang ini, hampir seluruh bahan yang dibutuhkan sudah siap di lapangan, sedangkan pengerjaan akan dimulai pada Rabu (22/6/2016) nanti.

Hanya saja, jembatan darurat Tegalgeneng itu urung memakai bahan beberapa batang gelugu, baik untuk tulangan maupun penyangga jembatan, tetapi menggunakan bahan bambu.

“Semua pakai bambu, akhirnya. Penyangga juga pakai tunggak bambu. Delurung juga pakai rakitan bambu. Di atas ditumpuk sasak, pun dari bahan bambu,” terang Kepala Desa Sale Sujarwo.

Meskipun dibuat dari bambu, ia mengklaim jembatan darurat itu akan cukup kuat, setidaknya sampai jembatan permanen dibangun paling cepat di tahun depan.

“Gambar rencana sudah saya kasihkan tukang. Ada dua tukang nanti yang akan menggarap. Tentu saja dengan dibantu warga. Jumatnya mulai persiapan dan Sabtu mesti jadi,” tandasnya.

Ia menyebutkan, jumlah bambu yang dibutuhkan untuk kepentingan jembatan darurat mencapai 50 batang yang pengadaannya dibiayai oleh BPBD Kabupaten Rembang.

“Biaya pengadaan dari Rembang, tetapi bambunya dari sini saja. Kalau sasak dikirim dari Rembang. Begitu pula bongkotan untuk rajek, juga dikirim langsung dari Rembang,” ujarnya.

Secara umum, Sujarwo mengatakan, persiapan menyangkut material jembatan darurat sudah siap dan tidak ada kendala, sehingga tinggal proses konstruksi di lapangan.

“Dari (BPBD) Rembang, kami juga dikirimi sak yang nanti diisi tanah sebagai lantai jalan agar tidak licin. Rencana juga akan kami tumpuki grosok biar lebih bagus,” imbuhnya.

Sementara ini, akses warga yang berjalan kaki dari Tegalgeneng ke Sale, tidak menuai banyak kendala, tetapi yang bersepeda motor, mesti melintasi hutan sejauh satu kilometer.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan