SALE, mataairradio.com – Pembuatan jembatan darurat penghubung Dukuh Tegalgeneng dengan Desa Sale Kecamatan Sale ditarget beres pada akhir pekan ini atau Sabtu (25/6/2016) depan.
Target itu karena hingga Selasa (21/6/2016) siang ini, hampir seluruh bahan yang dibutuhkan sudah siap di lapangan, sedangkan pengerjaan akan dimulai pada Rabu (22/6/2016) nanti.
Hanya saja, jembatan darurat Tegalgeneng itu urung memakai bahan beberapa batang gelugu, baik untuk tulangan maupun penyangga jembatan, tetapi menggunakan bahan bambu.
“Semua pakai bambu, akhirnya. Penyangga juga pakai tunggak bambu. Delurung juga pakai rakitan bambu. Di atas ditumpuk sasak, pun dari bahan bambu,” terang Kepala Desa Sale Sujarwo.
Meskipun dibuat dari bambu, ia mengklaim jembatan darurat itu akan cukup kuat, setidaknya sampai jembatan permanen dibangun paling cepat di tahun depan.
“Gambar rencana sudah saya kasihkan tukang. Ada dua tukang nanti yang akan menggarap. Tentu saja dengan dibantu warga. Jumatnya mulai persiapan dan Sabtu mesti jadi,” tandasnya.
Ia menyebutkan, jumlah bambu yang dibutuhkan untuk kepentingan jembatan darurat mencapai 50 batang yang pengadaannya dibiayai oleh BPBD Kabupaten Rembang.
“Biaya pengadaan dari Rembang, tetapi bambunya dari sini saja. Kalau sasak dikirim dari Rembang. Begitu pula bongkotan untuk rajek, juga dikirim langsung dari Rembang,” ujarnya.
Secara umum, Sujarwo mengatakan, persiapan menyangkut material jembatan darurat sudah siap dan tidak ada kendala, sehingga tinggal proses konstruksi di lapangan.
“Dari (BPBD) Rembang, kami juga dikirimi sak yang nanti diisi tanah sebagai lantai jalan agar tidak licin. Rencana juga akan kami tumpuki grosok biar lebih bagus,” imbuhnya.
Sementara ini, akses warga yang berjalan kaki dari Tegalgeneng ke Sale, tidak menuai banyak kendala, tetapi yang bersepeda motor, mesti melintasi hutan sejauh satu kilometer.
Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto
Tinggalkan Balasan