Calon Pengantin Tewas saat Mandi di Embung

Minggu, 25 Desember 2016 | 20:31 WIB
Embung Slamet di Desa Seren Kecamatan Sulang, lokasi kejadian tenggelamnya calon pengantin bernama Supini (24) warga desa setempat. (Foto: Pujianto)

Embung Slamet di Desa Seren Kecamatan Sulang, lokasi kejadian tenggelamnya calon pengantin bernama Supini (24) warga desa setempat. (Foto: Pujianto)

 

SULANG, mataairradio.com – Seorang gadis yang akan melepas masa lajangnya tiga pekan lagi di Desa Seren Kecamatan Sulang tewas tenggelam saat mandi di embung desa setempat, Ahad (25/12/2016) pagi.

Korban bernama Supini (24) warga RT 2 RW 3 Dukuh Seren Wetan. Menurut keterangan yang dihimpun oleh pihak kepolisian dari keterangan sejumlah saksi di lokasi, nahas terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Kapolsek Sulang AKP Haryanto kepada mataairradio.com mengungkapkan, awalnya korban bersama famili perempuannya berangkat ke sawah guna mengirim makanan bagi orang tua dan calon suaminya.

Setelah itu, korban melihat calon suaminya sedang mandi bersama warga setempat. Korban bersama famili perempuannya juga ikut mandi di embung bagian selatan, masih dengan berpakaian lengkap.

“Calon suaminya dan seorang warga setempat mandi di embung bagian utara, sedangkan korban dan famili perempuannya mandi di embung di bagian utara. Jarak antarbagian ini sekitar 75 meter,” katanya.

Pada saat korban masuk ke embung untuk mandi, yang bersangkutan diduga terpeleset dan karena tidak bisa berenang, maka tenggelam. Saat kejadian, kedalaman air di embung sekitar tiga meter.

“Korban terpeleset dan sempat menarik tangan famili perempuannya. Keduanya pun sempat sama-sama tenggelam. Calon suami tahu korban dan famili perempuannya tidak terlihat, lalu mencari,” katanya.

Dalam pencarian, famili perempuan korban berhasil ditemukan, dinaikkan ke darat, dan tertolong nyawanya. Sementara, korban ditemukan tak lama kemudian, tetapi sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Korban ditemukan meninggal dunia setelah dilakukan pencarian selama sekitar 20 menit dalam kondisi tengkurap di dasar embung. Bidan dari desa setempat menyatakan tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan,” katanya.

Mengenai luka robek 0,5 centimeter di bibir bagian kiri dan luka robek 1,5 centimeter di bagian pelipis kiri, menurut keterangan Bidan, luka itu diduga kuat akibat terbentur batu di embung tersebut.

“Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Jenazah langsung kita serahkan kepada pihak keluarga guna pemakaman,” ujar Kapolsek.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan